Mantab! INPEX Resmi Mulai Tahap FEED Proyek LNG Abadi Blok Masela: Dorong Ketahanan Energi dan Emisi Nol Karbon

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com— Proyek raksasa LNG Abadi di Blok Masela resmi memasuki babak baru. INPEX Corporation melalui anak usahanya, INPEX Masela, Ltd. (INPEX Masela), bersama mitra Joint Venture-nya yakni PT Pertamina Hulu Energi Masela (PHE Masela) dan PETRONAS Masela Sdn. Bhd., hari ini mengumumkan dimulainya tahap Front-End Engineering and Design (FEED) untuk proyek energi bersih terbesar di Indonesia tersebut.

FEED merupakan tahap penting dalam merancang dan menetapkan spesifikasi fasilitas produksi dan pengolahan hidrokarbon dari Lapangan Gas Abadi, termasuk pembangunan pabrik LNG darat (Onshore LNG/OLNG). Proyek ini terbagi dalam empat paket utama: OLNG, Floating Production Storage and Offloading (FPSO), Subsea Umbilicals, Risers and Flowlines (SURF), dan Gas Export Pipeline (GEP).

INPEX telah mengumumkan kontrak untuk tiga paket: FPSO, GEP, dan SURF. Menariknya, untuk paket FPSO dan OLNG, digunakan pendekatan “dual FEED”—dua konsorsium kontraktor bersaing secara paralel untuk menciptakan kompetisi yang sehat dan memilih penawaran Engineering, Procurement, and Construction (EPC) terbaik dari sisi teknis dan komersial.

Kontraktor Dual FEED untuk FPSO adalah:

  1. Konsorsium PT Technip Engineering Indonesia, PT Technip Indonesia, dan PT JGC Indonesia
  2. Konsorsium PT Saipem Indonesia, PT Tripatra Engineers & Constructors, PT Tripatra Engineering, dan PT McDermott Indonesia

Sementara itu, kontrak GEP dan SURF dipercayakan kepada PT Worley SEA Indonesia.

Diproyeksikan memiliki kapasitas produksi LNG sebesar 9,5 juta ton per tahun—setara lebih dari 10% impor LNG tahunan Jepang—proyek LNG Abadi juga akan menghasilkan pasokan gas pipa untuk domestik dan hingga 35.000 barel kondensat per hari. Selain menopang ketahanan energi Indonesia dan negara mitra seperti Jepang, proyek ini juga diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia, khususnya di sekitar Kepulauan Tanimbar.

Lebih dari itu, proyek ini mengintegrasikan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) sebagai bagian dari strategi dekarbonisasi dan mendukung target Indonesia menuju net zero emission pada 2060. Hal ini juga sejalan dengan visi jangka panjang INPEX Vision 2035 untuk ekspansi bisnis gas dan pengurangan emisi global.

Dengan jangka waktu kontrak produksi hingga tahun 2055 dan lokasi proyek di laut dalam (400–800 meter) seluas 2.503 km², Proyek LNG Abadi ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional sejak 2017. INPEX Masela memegang 65% partisipasi kepemilikan sebagai operator, diikuti oleh PHE Masela (20%) dan PETRONAS Masela (15%).

Langkah dimulainya tahap FEED ini menandai percepatan penting dalam mewujudkan salah satu proyek energi paling ambisius di Asia Tenggara, yang bukan hanya menyuplai energi bersih, tetapi juga membawa harapan besar bagi pembangunan berkelanjutan Indonesia.