Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com– PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) mengumumkan kinerja keuangan untuk sembilan bulan pertama tahun 2025, mencatat penurunan laba bersih yang signifikan meskipun berhasil mempertahankan kinerja operasional inti di tengah gejolak pasar komoditas.
Laba bersih Perseroan tercatat sebesar AS$ 86 juta pada 9M-2025, anjlok 69% dibandingkan AS$ 273 juta pada periode yang sama tahun 2024.
Penurunan tajam laba bersih tersebut disebabkan oleh beberapa faktor utama:
Penurunan Harga Minyak: Rata-rata harga minyak yang direalisasikan turun 15%, dari AS$ 80/bbl menjadi AS$ 68/bbl.
Kerugian dari AMMN: Kontribusi dari Amman Mineral Internasional (AMMN) berubah dari laba AS$ 129 juta pada 9M-2024 menjadi kerugian AS$ 37 juta pada 9M-20255. Kerugian AMMN ini dipicu oleh tantangan peningkatan kapasitas smelter dan larangan ekspor konsentrat sejak awal tahun.
EBITDA tercatat sebesar AS$ 946 juta, turun tipis 3% dari AS$ 979 juta pada 9M-2024, di tengah penurunan harga minyak.
Produksi Minyak & Gas mencapai 150 mboepd, sedikit lebih rendah dari 2024 karena melemahnya permintaan gas ke Singapura dan perawatan terencana di Senoro. Produksi di kuartal ketiga (Q3) tercatat meningkat menjadi 163 mboepd.
Biaya Produksi Migas berhasil dijaga rendah pada AS$ 8,8 per boe. Rasio Utang Bersih terhadap EBITDA berada di level 2,0x. Ekspansi Strategis dan Energi Terbarukan
Dalam sembilan bulan, Perseroan juga mencatatkan perkembangan strategis:
Akuisisi: MedcoEnergi mengakuisisi 45% hak operasi Repsol di PSC Sakakemang dan 80% hak operasi di South Sakakemang PSC. Selain itu, kepemilikan efektif di PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) ditingkatkan menjadi 40%, memperkuat rantai nilai gas terintegrasi di Sumatera Selatan dan Jawa.
Ketenagalistrikan: Medco Power mencatat penjualan listrik sebesar 3.188 GWh, naik 8% dari tahun sebelumnya, dengan 25% berasal dari energi terbarukan. Belanja modal Power sebesar AS$ 21 juta digunakan untuk penyelesaian Geotermal Ijen 35 MW dan East Bali Solar PV 25 MWp.
MedcoEnergi optimistis untuk mencapai panduan tahun penuh 2025 dengan target produksi Migas 155-160 mboepd dan penjualan ketenagalistrikan 4.300 GWh.
Selain itu, MedcoEnergi menyetujui pembagian dividen interim sebesar AS$ 42 juta untuk tahun buku 2025, yang akan dibayarkan pada Q4-2025. Hal ini menjadikan total dividen per saham tahun kalender naik 18% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kepercayaan kami terhadap nilai inti bisnis kami tercermin dari program pembelian kembali saham dan peningkatan pembayaran dividen,” ujar Direktur Utama Hilmi Panigoro.












