Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com-PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) tetap mencetak laba bersih US$37 juta pada Semester I 2025, meski harga minyak dunia turun tajam hingga 14% dibanding tahun lalu. Strategi diversifikasi dan efisiensi operasional jadi kunci ketahanan Medco di tengah fluktuasi pasar energi global.
EBITDA Medco tercatat sebesar US$623 juta, hanya turun tipis 4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Produksi minyak dan gas mencapai 143 ribu barel ekuivalen per hari (mboepd), dengan biaya produksi yang efisien di angka US$8,5 per barel ekuivalen (boe).
Manuver Strategis: Akuisisi, Investasi, dan Buyback
Langkah akuisisi 24% hak partisipasi tambahan di Wilayah Kerja Corridor dari Repsol rampung pada akhir Juli, memperkuat posisi Medco sebagai pemain utama di sektor migas domestik.
Tak hanya itu, Medco juga aktif meremajakan portofolionya. Total belanja modal mencapai US$193 juta, difokuskan pada proyek eksplorasi dan pengembangan di Natuna, Oman, serta sektor energi bersih lewat PLTP Ijen (35 MW) dan PLTS Bali Timur (25 MWp) yang telah resmi beroperasi.
Di pasar modal, Medco juga agresif melakukan pembelian kembali saham sebanyak 428 juta lembar dan membagikan dividen final tahun buku 2024 sebesar US$63,2 juta.
Prospek Cerah di Paruh Kedua 2025
Manajemen optimistis produksi migas akan melonjak menjadi 155–160 mboepd, didorong oleh sejumlah proyek strategis yang akan onstream di semester II, seperti Lapangan Forel, Terubuk, Suban dan ekspansi Corridor.
Di sektor ketenagalistrikan, penjualan ditargetkan menembus 4.300 GWh, meningkat signifikan seiring beroperasinya pembangkit baru dan pemulihan pascagempa serta banjir di beberapa lokasi.
Tambang Emas dan Tembaga: Emas Murni Pertama Diproduksi
Anak usaha tidak langsung Medco, Amman Mineral Internasional (AMMN), sukses memproduksi emas murni pertama dari fasilitas pemurnian logam mulia pada Juli lalu. Namun, AMMN masih mencatat rugi bersih US$31 juta karena keterlambatan commissioning smelter baru.
Kata Bos Medco
CEO MedcoEnergi Roberto Lorato menyebut hasil semester I sebagai bukti kekuatan portofolio perusahaan.
“Kami tetap tumbuh meski harga minyak melemah. Fokus kami kini pada peningkatan produksi dan kontribusi dari proyek-proyek strategis yang mulai beroperasi.”
Investor Takeaway:
Medco membuktikan ketangguhan fundamental dan kesiapan menghadapi transisi energi. MedcoEnergi tetap menjadi salah satu emiten energi paling solid di Indonesia.