MedcoEnergi Mengumumkan Hasil Kinerja Sembilan Bulan 2023

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com- PT MedcoEnergi Energi Internasional Tbk mengumumkan kinerja keuangan sembilan bulan 2023.

Perseroan akan membayarkan dividen interim untuk tahun buku 2023 sebesar IDR15/saham. Laba Bersih pada sembilan bulan 2023 adalah US$242 juta, dan EBITDA US$941 juta mencerminkan penurunan harga minyak dan gas serta berkurangnya kontribusi AMMN.

“Dengan senang saya laporkan hasil operasional dan keuangan satu kuartal lagi yang solid. Laporan terbaru kami memperlihatkan cadangan Natuna dan Corridor yang lebih besar, yang menunjukkan kapabilitas MedcoEnergi yang baik dan hasil investasi berkelanjutan pada aset-aset kami yang berkualitas tinggi. Untuk meningkatkan nilai Perseroan, kami akan terus fokus pada cost leadership dan penyelesaian proyek utama,” kata Roberto Lorato, CEO,dalam siaran pers yang diterima ruangenergi.com, Kamis (02/11/2023) di Jakarta.

Lorato menjelaskan, produksi minyak dan gas tetap stabil dari tahun ke tahun sebesar 161 mboepd. Harga minyak mencapai rata-rata US$77/bbl selama sembilan bulan pertama 2023, turun US$24,1/bbl dari US$101,1/bbl pada periode yang sama tahun 2022. Harga minyak pada Q3 2023 pulih menjadi US$80/bbl.

Laporan cadangan baru di Natuna dan Corridor memperpanjang umur cadangan terbukti dan terduga MedcoEnergi menjadi 9,7 tahun. Belanja modal sebesar US$210 juta, terutama untuk pengembangan Natuna, Corridor dan Ijen. Pembaruan GSA domestik Corridor sedang berlangsung dan diperkirakan akan ditandatangani sebelum akhir tahun.

Dalam rilisnya, Medco menjelaskan, utang konsolidasi US$2,9 miliar turun sebesar 12% dibandingkan tahun sebelumnya, Utang Restricted Group sebesar AS$2,5 miliar atau turun sebesar 14% tahun ke tahun.

Kas dan setara kas berjumlah US$666 juta dengan Utang Bersih US$2,2 miliar dan Rasio Utang Bersih terhadap EBITDA sebesar 1,6x.

Medco juga menjelaskan, pada Q4 2023, tender offer membeli kembali Surat Utang Dolar AS 2025 – 2028 senilai AS$425 juta dan menerbitkan Surat Utang Dolar AS 2029 senilai AS$500 juta untuk pembiayaan kembali.Ikhtisar Operasional

Perseroan mengumkan, Medco Power menghasilkan penjualan sebesar 3.079 GWh, dimana 20% berasal dari sumber energi terbarukan. Penjualan meningkat 5%, dibandingkan tahun lalu, berkat kontribusi IPP berbahan bakar gas di Riau sebesar 275MW dan fasilitas pembangkit listrik tenaga surya di Sumbawa sebesar 26 MWp.

Realisasi harga listrik rata-rata adalah US¢ 3,7/kwh diluar biaya bahan bakar atau naik 2,8% dibandingkan tahun lalu.Belanja modal ketenagalistrikan sebesar US$55 juta, terutama untuk menyelesaikan pengembangan pembangkit listrik geotermal Ijen 34MW yang dijadwalkan selesai pada Desember 2024.

Perseroan juga melaporkan tentang AMMN, dimana berhasil membukukan biaya kepatuhan yang lebih tinggi karena tertundanya penerbitan izin ekspor, kenaikan bea ekspor dan mulai dikenakannya (accruing) Penerimaan Negara Bukan Pajak.

Produksi tembaga sebesar 199Mlbs, dan produksi emas sebesar 259Koz. Realisasi harga rata-rata tembaga adalah US$4,0/lbs.

Pembangunan smelter berjalan sesuai jadwal, diperkirakan akan mencapai progres lebih dari 70% pada akhir tahun.

“Saya merasa senang dengan kinerja operasional dan keuangan Perseroan. Penerbitan obligasi terbaru dan dukungan investor yang kuat menunjukkan keberhasilan Perseroan dalam memenuhi komitmen dan rencana deleveraging secara konsisten. Dengan membaiknya harga komoditas dan permintaan energi, kami berharap dapat terus melanjutkan pertumbuhan yang berkelanjutan,” ungkap Direktur Utama MedcoEnergi Hilmi Panigoro.