Membangun Negeri Menuju Ekonomi Karbon


Jakarta,ruangenergi.com-Dalam menjalankan tugas negara, pemimpin di perusahaan pelat merah dituntut mampu mendongkrak kinerja perusahaan. Selain itu, banyak pemimpin di perusahaan plat merah yang dihadapkan pada kondisi perusahaan yang serba sulit. Semua itu ialah sedikit dari tantangan bagi orang yang menduduki kursi nomor satu di perusahaan milik negara.

PT Geo Dipa Energi (Persero) (“GeoDipa”) adalah salah satu lini usaha milik negara di sektor energi panas bumi. Dalam 18 tahun perusahaan berdiri menuju usia dewasanya, GeoDipa dihadapkan oleh banyak problematika yang cukup pelik, bahkan sampai lima tahun lalu santer kabar kinerja keuangannya tidak baik. Kini, kinerja keuangan perusahaan membaik.

Riki Firmandha Ibrahim adalah satu dari segenap orang di balik kesuksesannya GeoDipa saat ini. Sebelumnya ia sudah malang melintang di berbagai perusahaan luar dan dalam negeri, bidang energi sampai petrokimia. Riki pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan dan atas kerja kerasnya membangun budaya komunikasi dan koordinasi perusahaan dengan pemerintah berhasil mengoperasikan kilang-kilang yang mati suri.


Alumnus Master of Science di Teknik Geothermal di Montana School of Mine dan Standford University, CA, USA itu, ditugaskan di perusahaan yang mengalami sejumlah masalah teknis dan non teknis. Kini, ia dipercaya pemerintah untuk melaksanakan beragam tugas di sektor energi terbarukan panas bumi.
Riki menceritakan awal karirnya menjabat Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) di akhir tahun 2016. Saat itu, kondisi perusahaan tidaklah sebaik saat ini untuk produksi listrik dan keuangannya saja belum normal karena produksi sumur panas bumi dan pembangkit listriknya belum lancar, seperti hari ini. Ucapan terimakasih Riki, ditujukan kepada Direksi sebeluimnya yang telah selesai membangun PLTP Patuha Unit 1 di akhir tahun 2014.


Dalam satu tahun, Riki berhasil meningkatkan realiasi produksi listrik PT Geo Dipa Energi (Persero) sebesar 30 persen dibanding tahun 2016. Bahkan, pada 2019 pendapatan dari sektor riil ini berhasil meningkat pembukuan bersih mencapai Rp138 miliar. Tak tanggung-tanggung Riki menargetkan pendapatan dua sampai tiga kali lipat di tahun 2023.


“Sebelum saya hadir, revenue-nya negative. Tetapi saya bernafas lega karena PLTP Patuha unit 1 telah selesai dibangun oleh Direksi sebelumnya. Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada Direksi dan Dirut lama yaitu Ibu Pratimia Semiawan, karena berkat jasanya saat ini kita memiliki dana dari Patuha Unit 1 untuk mengembangkan PLTP di Dieng,” terangnya.
Dengan demikian, dibawah kemimpinan Riki GeoDipa wajib segera melanjutkan pengembangan PLTP Patuha dan Dieng unit selanjutnya, dengan membangun pembangkit listrik Patuha 2, 3, hingga 8 dan Dieng 2, 3, hingga 8 dengan kapasitas masing-masing 1x 55 MW.


“Ini juga tentunya berkat dukungan Bapak Presiden yang telah mendukung GeoDipa bisa lebih leluasa mengembangkan PLTP di Indonesia,” ucap Riki.

Misi Menjadi Leader Geothermal

Riki mempunyai visi besar untuk GeoDipa, seperti halnya PT Pertamina Persero yang sukses menjadi pemimpin sektor Migas. Begitupun GeoDipa ingin menjadi pemimpin sektor panas bumi di Indonesia. Riki menjelaskan, saat ini tugas utama GeoDipa baru menghidupkan kembali asset yang tidur sejak tahun 2002 yaitu Dieng-Patuha dengan potensi 800 MW. Kecuali itu, untuk pengembangan PLTP di wilayah panas bumi lainnya GeoDipa memiliki WKP Umbul telomoyo dan WKP Arjuna Welirang yang masih menunggu kepastian harga beli PLN sesuai harga layak keekonomian pembangunan proyek.

Menurut harga BPP di Pulau Jawa tentu akan sulit sekali dan tidak masuk akal karena kedua WKP tersebut bukan eksploitasi atau ekspansi seperti WKP Patuha dan WKP Dieng.
“Kami siap membangun pasokan energi zero emisi rumah kaca, sejalan dengan program pemerintah dalam menjaga ketahanan energi nasional melalui sustainability dan green finance development,” tegasnya.


Peningkatan produksi listrik sesuai kontrak dengan pembeli yaitu PLN merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah keuangan perusahaan. Tak hanya itu, dalam membesarkan GeoDipa harus pula lebih selektif menyeleksi mitra kerjanya. Lebih lanjut, ia mengatakan dalam mencari investor ada Standard Operating Procedure/SOP yang tidak seperti peradaban sebelumnya. Misalnya, walaupun bagi pabrikan dan atau perusahaan Tbk yang ingin menjalin kerja sama harus pula dilihat feed rating-nya. Riki pun secara tegas menyampaikan bahwa “kepada pihak pabrikan asing dapat bekerjasama dengan BUMN atau swasta lokal untuk bekerjasama dengan GeoDipa dalam membangun aset yang ada itu karena tujuannya agar banyak pabrikan di dalam negeri dan tentu hal ini akan meningkatkan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri),” ujarnya.
“Ke depannya kami ingin lebih banyak perusahaan yang mengembangkan PLTP bersama GeoDipa, bukan hanya BUMN,” cetusnya.


“Sebagai BUMN kita harus membawa misi itu agar TKDN naik dan banyak putra-putri bangsa bisa ada di situ,” tambahnya.

Riki mengutarakan pula, dalam membangun energi bersih panas bumi harus bertahap dari sumber dayanya sampai menjadi cadangan yang pasti. Untuk menghindari kesalahan pengambilan keputusan, maka harus dikerjakan secara detil, pasti dan bertahap. Selain itu, penerapan teori probabilitas untuk sumber daya alam mencapai kepastian yang tinggi itu selayaknya harus banyak mendapatkan data yang sesuai dengan SOP yang bankable, karena semakin banyak data yang bankable semakin mudah mendapatkan pendanaannya untuk menentukan letak titik-titik pengeboran.

Pemimpin Harus Punya Integritas

Riki ingat sekali saat dirinya diwawancarai oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Ibu menteri menanyakan kiat-kiatnya menjaga tata kelola perusahaan, karena saat itu GeoDipa sedang menghadapi kasus hukum yang berkepanjangan sejak tahun 2005 disamping produksi listriknya masih hanya di bawah 50% dari kapasitas produksi per tahunnya.


Ia pun meyakinkan bahwa teknologi itu bisa dibeli, tetapi yang terpenting adalah membangun budaya perusahaan yang tidak dapat dilakukan dalam semalam saja karena tanpa adanya sistem kerja yang mendukung budaya perusahaan, maka nilai-nilai perusahaan yang harus dimaknai dengan benar tidak akan menjadi dasar/fondasi atau sistem, mengingat GeoDipa merupakan BUMN di bawah Kementerian Keuangan yang memiliki peran penting pula sebagai bagian dari fiscal tools agar bisa memberikan manfaat bagi pemerintah dan negara.

Satu hal yang pertama dilakukan pemimpin yang sukses pada umumnya adalah harus menyadari bahwa berhasil atau tidak berhasilnya adalah dampak dari gerak bersama dengan satu tujuan. Kedua, menggerakan direksi untuk memahami cara kerja kita bersama termasuk para manajer/ pemimpin divisi dengan sepenuh hati.

Terlebih, SDM GeoDipa datang dari latar belakang kultur perusahaan atau lembaga terdahulunya. Sosok pemimpin harus bisa merangkul seluruh pihak di perusahaan dan ini tidak mudah karena harus cepat bersama para manajer/ pemimpin divisi memiliki misi daqn interest yang sama. Apalagi Direksi tidak saling mengenal sebelumnya dan merasa bertanggung jawab hanya kepada dewan komisaris dan pemegang saham yang bukan kepada Direktur Utama. Ketiga, pemimpin harus bisa membudayakan seluruh insan perusahaan membedakan antara casing dan konten pribadi. Kapan mereka bisa melihat casing dan kapan mereka melihat konten pribadi tersebut.

Riki banyak belajar dari sistem yang ada di Kementerian Keuangan, terutama ibu Menkeu.

Riki mengajak seluruh instan GeoDipa untuk “buat terobosan dan jangan business as usual”. Ia juga menakankan kepada karyawannya untuk meminimalkan kesalahan dalam bekerja dengan ketelitian yang lebih baik. Nilai GeoDipa adalah LIGHT yang bermakna Learning (Pembelajar), Integrity (Integritas), Goal Oriented (Berorientasi pada Hasil), Honour (Saling Menghormati), dan Teamwork (Kerja Sama).

Hal inilah yang kemudian harus dibangun agar insan GeoDipa mempu mendorong kinerja perusahaan mencapai tujuan bersama. Dalam menyambut usia perusahaan ke-18, Riki mengunjungi kedua unit wilayah kerjanya Dieng-Patuha dan kantor pusatnya di Jakarta, dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Saya berharap, di usianya yang ke-18 GeoDipa bisa lebih maju lagi dan memiliki lebih besar semangatnya,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *