Jakarta, ruangenergi.com- PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina, berupaya memenuhi Komitmen Kerja Pasti Jambi Merang (KKP JM) Area Terbuka. Area itu merupakan salah satu bentuk komitmen PHE dalam rangka mencari potensi-potensi sumberdaya baru di area terbuka.
Hingga saat ini, KKP JM Area Terbuka mencatatkan seismik 2D sepanjang 33.950km melingkupi seismik 2D Bone Tukang Besi, seismik 2D Vibroseis Jawa, dan seismik 2D Buton (multizona) di seluruh Indonesia.
Terbaru, melalui program KKP JM di Area Terbuka, PHE melakukan kick off Survey Seismik 3D Bone-Seram. Agenda ini dipimpin langsung oleh Direktur Eksplorasi, Muharram Jaya Panguriseng, didampingi oleh VP Exploration Technical & Excellence Coordination, Ahmad Najihal Amal dan dihadiri oleh Kepala Depertemen Prospektivitas SKK Migas, Armein Hazet, pada awal maret lalu.
Dalam agenda tersebut, Muharram Jaya Panguriseng, menyampaikan, pihaknya terus dorong produktivitas di KKP JM Area Terbuka tersebut.
“Pertamina terus mendorong produktivitas kerja pada proyek strategis KKP Jambi Merang Area Terbuka dengan menjamin profesionalisme dalam pekerjaan, Operation Excellent, serta menjaga aspek HSSE dan good data quality dengan harapan membuka opportunity di Offshore Sulawesi Selatan,” kata Muharam dalam keterangan pers yang diterima ruangenergi.com, Sabtu (6/04/2024), di Jakarta.
Ahmad Najihal Amal, selaku Kepala Teknik Tambang KKPJM Area Terbuka, menjelaskan, proyek seismik ini harus OTOBOSOR.
“Targetnya agar proyek Seismik 3D Bone-Seram dapat dilaksanakan dengan standard HSSE yang tinggi serta On Time, On Budget, On Schedule, On Return (OTOBOSOR) dan data yang dihasilkan dapat berguna bagi Pertamina dan negara,” ungkapnya.
Survey seismik merupakan tahapan awal dalam proses pencarian sumberdaya migas sebagai kunci keberlanjutan untuk pasokan energi dalam negeri. PHE akan terus melakukan inovasi dalam mencari dan menemukan sumberdaya migas baru. Upaya PHE melakukan kegiatan eksplorasi melalui program KKP JM di Area Terbuka merupakan perwujudan semangat untuk menjaga ketahanan energi nasional.
PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG (Environmental, Social, and Governance). Mendukung aspek Governance, PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandard ISO 37001:2016.
PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Socially Responsible dan Good Governance.