Jakarta, ruangenergi.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat produksi migas di blok Cepu sekitar 138 MBOPD.
Blok Cepu sudah off plateu yang bisa diartikan sudah decline alias menurun produksinya.
“Jadi kunci di blok Cepu itu sebenarnya bagaimana kita menekan supaya declinenya tidak kenceng.Kalau bisa di flat-kan. Kalau untuk naik lagi harus ada temuan baru, which is saat ini kita perkirakan tidak di blok Cepu. Kecuali clastic yang akan kita bor di tahun 2024 ini menemukan sesuatu yang signifikan ,” kata Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo dalam Konferensi Pers Awal Tahun 2024 Kinerja Hulu Migas Tahun 2023,Jumat (12/01/2024), di Jakarta.
SKK Migas, lanjut Wahju, melakukan upaya akan mengebor infill clastic carbonate dan clastic itu di tanggal 1 Maret 2024.
“Saat ini rig sedang mobilisasi ke arah sana dari Pertamina, rignya Pertamina PDSI saya lupa namanya, yang 1500 HP sedang mobilisasi ke sana. Semoga saja jikalau tidak ada hambatan, saat ini 1 Maret sudah mulai ngebor dua sumur. Nanti bisa akan langsung onstream, berikutnya akan pindah dan akan lagi bor dua sumur dan dilanjutkan sampai tahun depan untuk blok Cepu,”urai Wahju.
Wahju menguraikan, infill drilling totalnya sekitar 7 Sumur yang akan kita bor, sampai drilling campaign selesai di blok Cepu.
Dia juga menjelaskan cadangan 62 juta barel oil per day dari 7 sumur itu.
“Pertanyaannya dapatnya berapa? Ya Allah yang tahu. Tapi biasanya kita dapat lebih besar,” cetus Wahju sembari tersenyum.
Dalam catatan ruangenergi.com, Kontrak Kerja Sama (KKS) Cepu ditandatangani pada 17 September 2005, mencakup wilayah kontrak Cepu di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Ampolex Cepu Pte Ltd., PT Pertamina EP Cepu dan empat Badan Usaha Milik Daerah: PT Sarana Patra Hulu Cepu (Jawa Tengah), PT Asri Dharma Sejahtera (Bojonegoro), PT Blora Patragas Hulu (Blora) dan PT Petrogas Jatim Utama Cendana (Jawa Timur) yang tergabung menjadi kontraktor di bawah KKS Cepu.
ExxonMobil memegang 45 persen dari total saham partisipasi Blok Cepu. KKS Cepu ini akan berlanjut hingga 2035. Sebuah Perjanjian Operasi Bersama atau Joint Operating Agreement (JOA) telah ditandatangani oleh pihak-pihak kontraktor, dimana ExxonMobil berperan sebagai operator dari KKS Cepu mewakili para Kontraktor.
Pengembangan dan produksi Proyek Cepu diharapkan memberi dampak positif bagi industri lain dan masyarakat lokal di Pulau Jawa melalui peningkatan hasil ekonomi, lapangan kerja dan proyek-proyek pengembangan masyarakat.