Jakarta, ruangenergi.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas),Jumat (27/09/2024), mengakui proyek besar di depan mata yang harus bisa onstream di tahun 2027, adalah Kutai North Hub di Blok North Ganal yang dikerjakan oleh ENI Indonesia.
Eni North Ganal Limited, yang memegang 50,22% kepentingan partisipasi, mengoperasikan Blok tersebut, dengan Neptune Energy North Ganal BV dan Agra Energi I Pte Ltd sebagai mitra, masing-masing memegang 38,04% dan 11,74%.
Itu sebabnya, SKK Migas memandang perlu ada transfer of knowledge yang dilakukan oleh ENI kepada Indonesia.
SKK Migas kemudian membentuk Tim Pendampingan Tenaga Ahli untuk memberikan Bantuan Teknis dan Tinjauan dalam Proses Desain Teknis Front End Engineering Design (FEED) pada North Hub Development Project. Tim ini melibatkan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
“Kita memiliki proyek besar yang akan menjadi Centre of Excellence dengan melibatkan seluruh potensi yang ada di bangsa ini, termasuk dari perguruan tinggi dalam negeri. Apa yang terjadi di sana (di Italia), semoga dengan adanya interaksi di sana, di research centre mereka, terjadi transfer pengetahuan, baik kepada universitas maupun individu. Mengapa ke universitas? Karena ketika para dosen mengajar, akan ada efek berantai, seperti efek jariyah, yang mengalir ke para murid atau mahasiswa. Kalau saya hanya mengirim mahasiswa, pengetahuan itu berhenti pada mereka saja. Namun, jika para profesor datang ke sana, mereka bisa mengajarkan apa yang mereka dapatkan di sana kepada mahasiswa, dan para mahasiswa tersebut akan dibekali dengan ilmu yang up to date,” kata Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo kepada wartawan, Jumat (27/09/2024), di Jakarta.
Prof. Dr. Ketut Buda Artana, S.T., M.Sc. (Koordinator) dari tim Tenaga Ahli Subject Matter Expert (SME) dari ITS dan ITB pada Proyek Kutei North Hub – BATCH 1, dalam paparannya menjelaskan, kerja sama antara perguruan tinggi, SKKMIGAS dan industri dalam proyek strategis nasional hulu migas dalam bentuk pengikutsertaan SME, seperti North Hub Project, berperan penting dalam peningkatan kapasitas SDM Nasional dalam bidang oil and gas, khususnya Deepwater technology..
Perguruan tinggi menyumbangkan tenaga ahli sesuai bidang keahlaian dan potensi pengembangan teknologi, sementara industri membawa pengalaman praktis dan implementasi di lapangan.
Kolaborasi ini mempercepat transfer pengetahuan, pengembangan sumber daya manusia, dan pemecahan masalah teknis yang kompleks.
“Keterlibatan tim dari representasi SKK Migas dan SME diharapkan mampu membangun kapasitas SDM, Tingkat kandungan dalam negeri pada proses desain FEED,”ungkap Prof.Ketut Buda Artana dalam paparannya.