Mengintip ‘Ruang Perang’ Pertamina: Lacak Kapal hingga Bantuan Bencana Lewat Satu Layar

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com-Bayangkan sebuah ruangan futuristik di mana pergerakan setiap kapal tanker pengangkut minyak, penyaluran bantuan bencana, hingga stok BBM di pelosok negeri bisa dipantau detik demi detik. Inilah wajah baru transformasi digital PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Digital Hub.

Inovasi teknologi ini diperkenalkan secara eksklusif kepada puluhan jurnalis finalis Anugerah Jurnalistik Pertamina yang berkunjung ke Jakarta, Jumat (12/12/2025). Pertamina Digital Hub hadir bukan sekadar sebagai pajangan teknologi, melainkan “otak” dan pusat kendali terintegrasi yang mengawasi nadi energi Indonesia dari hulu ke hilir.

Corporate Secretary PT Pertamina (Persero), Arya Dwi Paramita, menegaskan bahwa keberadaan Digital Hub ini menjadi “senjata utama” Pertamina dalam menghadapi momen krusial, seperti Satuan Tugas (Satgas) Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

“Kinerja Pertamina Digital Hub ini sangat efektif dan sangat terasa dalam penyediaan energi. Secara real time kami bisa memonitor, menganalisa data yang ada untuk selanjutnya melakukan langkah-langkah antisipasi ke depannya,” ujar Arya.

Artinya, potensi kelangkaan atau hambatan distribusi BBM dan LPG saat libur panjang nanti dapat dideteksi dan dicegah lebih dini berkat sistem pengawasan canggih ini.

Menariknya, layar raksasa di Pertamina Digital Hub tidak hanya menampilkan grafik minyak. Ruangan ini juga memantau: Pergerakan Kapal: Melacak armada distribusi BBM di seluruh perairan Indonesia. Program Sosial (TJSL): Memastikan bantuan tanggung jawab sosial perusahaan sampai ke tujuan, termasuk penyaluran bantuan ke wilayah bencana di Sumatra. Tren Berita: Memantau isu-isu yang berkembang di masyarakat terkait Pertamina.

Vice President Digital Analytic Solution Pertamina Digital Hub, Tatit Sri Jayendra, menjelaskan bahwa kecanggihan ini dibangun di atas tiga pilar utama: Remote Surveillance and Command Center, Digital Factory, dan Orchestration Center.

“Visi utamanya adalah mengintegrasikan seluruh rantai nilai bisnis. Ketika data terintegrasi, kita menciptakan lingkungan yang transparan, akuntabel, dan akurat. Ini menghilangkan keragu-raguan, sehingga manajemen bisa membuat keputusan yang cepat dan tepat,” jelas Tatit.

Langkah digitalisasi ini juga mempertegas komitmen Pertamina sebagai pemimpin transisi energi yang mendukung target Net Zero Emission 2060 dan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG). Integrasi data ini memastikan ketersediaan energi, termasuk BBM subsidi, benar-benar aman terkendali di seluruh Nusantara.

Informasi lebih lanjut mengenai tata kelola dan keberlanjutan BUMN dapat diakses melalui Danantara Indonesia.