Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com– Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan menggelar CEO Forum 2025 pada Rabu 30 Juli 2025, di City Plaza, Wisma Mulia, Jakarta. Acara penting ini rencananya akan dibuka langsung oleh Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, dan akan dihadiri oleh para petinggi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas di seluruh Indonesia.
CEO Forum kali ini, informasi diterima ruangenergi.com direncanakan dibuka MESDM Bahlil Lahadalia pukul 10.00 WIB, memiliki agenda krusial: mencari solusi konkret untuk menaikkan produksi minyak dan gas bumi nasional. Pertemuan ini diharapkan menjadi wadah strategis bagi para pemimpin industri untuk bertukar pikiran dan merumuskan langkah-langkah inovatif dalam menghadapi tantangan produksi.
Perbandingan dengan Raker Tengah Tahun (RTT): Fokus dan Pendekatan Berbeda
CEO Forum ini dapat dibandingkan dengan Rapat Kerja Tengah Tahun (RTT) yang juga menjadi forum penting bagi SKK Migas. RTT fokus pada pembahasan progres Rencana Strategi (Renstra) IOG 4.0, pembaruan Long Term Planning (LTP), serta tantangan yang dihadapi.
Menariknya, dalam RTT terdapat sesi diskusi Quick Wins untuk mencapai target produksi 605 bopd, lengkap dengan sesi ask for help dan coffee break yang bersifat flexy time. Sebelum diskusi mendalam, peserta RTT juga ramai membahas kinerja produksi dan tantangan yang akan dihadapi tim SKK Migas di masa depan.
Sebagai pamungkas RTT, SKK Migas biasanya akan melakukan pertemuan bilateral dengan tim Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas), yang dilanjutkan dengan makan malam dan sesi inspirational talks. Perlu dicatat, RTT ini dilaksanakan tanpa kehadiran Komisi Pengawas SKK Migas secara langsung, namun para tenaga ahli Komisi Pengawas (Komwas) SKK Migas turut hadir dalam rapat penting tersebut.
Dengan kehadiran para pemangku kepentingan kunci di CEO Forum, diharapkan akan muncul terobosan-terobosan baru yang signifikan dalam upaya peningkatan produksi migas nasional, sejalan dengan target ambisius pemerintah.
