Jakarta,Ruangenergi.com- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral selaku bagian dari Komisi Pengawas (Komwas) Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meminta semua stake holder migas bersabar menanti keputusan atas perubahan struktur di tubuh satuan kerja tersebut.
Hingga saat ini Komwas SKK Migas masih dalam tahapan diskusi. Belum ada keputusan apapun juga.
“Sedang dikaji Skk dengan konsultannya,” tulis Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif kepada ruangenergi.com,melalui pesan singkat di whatsapp,Kamis (19/11/2020) di Jakarta.
Arifin meminta semua pihak bersabar menantikan hasil kajian tersebut.
Berhembus kabar di lingkup stake holder migas,bahwa di SKK Migas akan terjadi re-organisasi. Kabarnya, Deputi dukungan bisnis dan Deputi Pengendalian Pengadaan digabung menjadi satu.
Dalam catatan ruangenegeri.com,SKK Migas bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi berdasarkan Kontrak Kerja Sama. Pembentukan lembaga ini dimaksudkan supaya pengambilan sumber daya alam minyak dan gas bumi milik negara dapat memberikan manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Struktur di organisasi SKK Migas meliputi Kepala,Wakil Kepala, Sekretaris, 5 (lima) orang deputi dan 1 (satu) Pengawas Internal.
Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih mengatakan reorganisasi dibutuhkan untuk mendukung transformasi yang sedang dilakukan SKK Migas.
“Reorganisasi SKK Migas dibutuhkan untu mendukung transformasi yang sedang dilakukan SKK Migas. Itu masuk dalam renstra (rencana strategis). Jadi SKK menyiapkan usulan perubahan tersebut, dan nanti akan diputuskan oleh Menteri Esdm. Saat ini sedang dalam pembahasan untuk menuju ke menteri,” kata Susana Kurniasih kepada ruangenergi.com,Kamis (19/11/2020)
