Menteri ESDM

Menteri ESDM Pastikan Proyek Petrochemical Tetap Berjalan

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Indramayu, Ruangenergi.com – Dalam kunjungannya ke Kilang Minyak RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, memastikan bahwa proyek petrochemical tetap berjalan.

Menurutnya, peristiwa kebakaran yang terjadi di tangki penyimpanan BBM Kilang Balongan, tidak lantas menghentikan proyek petrochemical yang sedang berlangsung di kilang tersebut. Pembangunan infrastruktur tetap berjalan sebab proyek tersebut merupakan program strategis nasional (PSN).

“Terkait rencana kilang untuk petrochemical (di Kilang Balongan) tetap dalam program Pertamina karena ini suatu program nasional untuk kita bisa mencukupi kebutuhan petrochemical dihasilkan dari dalam negeri, mengurangi impor,” ungkap Arifin, disela-sela kunjungannya ke Kilang Balongan di Indramayu, (05/04).

Sebagaimana diketahui, peningkapan kapasitas kilang (Refinery Development Master Plan/RDMP) Phase-1: CDU Light Distillate Section Upgrading Project telah dimulai pada akhir Februari 2021. RDMP di Kilang Balongan akan dapat meningkatkan kapasitas produksi light distillate section dari 125 MBSD menjadi 150 MBSD.

Revamping unit CDU akan meningkatkan fleksibilitas CDU untuk memproses minyak mentah campuran berat (heavy mix crude) ataupun minyak mentah ringan (lighter crude oil). Peningkatan kapasitas ini tidak hanya meningkatkan margin perusahaan, tetapi juga ketahanan energi nasional.

Pembangunan RDMP Phase-1 ini dikerjakan oleh Konsorsium RRE yang terdiri dari PT Rekayasa Industri, PT Rekayasa Engineering dan PT Enviromate Technology International.

Sementara itu mengenai ketersediaan pasokan BBM, Menteri ESDM mengungkapkan, Pertamina mengoptimalkan kilang-kilangnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan tetap memperhatikan standar-standar keselamatan.

“Pertamina dengan terjadinya peristiwa ini akan mengoptimalkan kapasitas produk di kilang-kilang lainnya dengan memperhatikan standar-standar keselamatan bekerja. Tentu saja apabila terjadi shortage, yang kita harapkan tidak terjadi karena demand belum kembali seperti biasa, kita harapkan kebutuhan dalam negeri bisa dipenuhi dari Pertamina sendiri,” imbuh Arifin.

Pasalnya, kebakaran di Kilang Balongan tersebut menghanguskan empat (4) tangki penyimpan BBM yakni T-301E, T-301F, T-301G, dan T-301H di area Kilang Balongan, terjadi pada Senin (29/3) pukul 00:45 WIB.

Saat ini api sudah dapat dipadamkan dan sedang dilakukan pendinginan sisa-sisa minyak yang masih berada di dasar tangki, sehingga bisa diturunkan temperaturnya.