Merdeka!! Harita Nickel Perkuat Good Mining Practice dan Tingkatkan Pendapatan di Tengah Tantangan Pasar

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com– PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel terintegrasi, terus memperkuat komitmennya dalam menerapkan Good Mining Practice (GMP) berbasis standar internasional sembari berupaya meningkatkan pendapatan melalui efisiensi dan ekspansi produksi.

Harita Nickel saat ini sedang menjalani audit independen oleh The Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA), salah satu standar pertambangan berkelanjutan paling ketat di dunia. Proses audit, yang dimulai Oktober 2024, kini memasuki tahap lapangan dan ditargetkan selesai pada semester II 2025.

“Audit IRMA adalah bukti keseriusan kami dalam menerapkan praktik pertambangan yang bertanggung jawab, transparan, dan berkelanjutan,” tegas Lukito Gozali, Head of Investor Relations Harita Nickel, dikutip dari siaran pers yang diterima ruangenergi.com, Jumat (01/08/2025), di Jakarta.

Selain itu, perusahaan juga mengikuti penilaian Responsible Minerals Assurance Process (RMAP) untuk memastikan rantai pasok bebas dari mineral konflik. Fasilitas refinery PT Halmahera Persada Lygend (HPL) telah tersertifikasi RMAP sejak 2024, sementara PT Obi Nickel Cobalt (ONC) dan smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) akan menyusul pada 2025 dan 2026.

Kinerja Operasional & Finansial Tetap Kuat

Meskipun harga nikel global melemah—USD 15.078/ton pada 2025 (terendah sejak 2020)—Harita Nickel berhasil membukukan pendapatan Rp 14,10 triliun di semester I 2025, didorong oleh: Peningkatan produksi bijih nikel sebesar 12,36 juta wmt. Kemudian, penjualan FeNi sebanyak 84.817 ton kandungan nikel dari tambahan 4 line RKEF. Lanjut lagi, penjualan MHP & NiSO₄ sebanyak 65.310 ton) dari operasi HPAL.

“Struktur bisnis terintegrasi memungkinkan kami mengendalikan biaya dan menjaga kinerja finansial yang stabil,” jelas Suparsin D. Liwan, Direktur Keuangan Harita Nickel.

Ekspansi Tambang & Efisiensi Operasional plus Pengakuan Internasional untuk Kinerja ESG

Harita Nickel terus mengembangkan tambang baru, termasuk di PT GTS, serta mengoptimalkan operasi di PT KTS, PT CKS, dan PT BJM. Langkah efisiensi seperti pengetatan biaya operasional juga menjadi kunci bertahan di tengah tekanan harga komoditas.

Komitmen ESG Harita Nickel diakui melalui masuknya perusahaan ke dalam FTSE4Good Index Series  di bulan Juli 2025 untuk kategori Emerging Markets dan ASEAN 5 Index.

“Kami tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan operasi kami memberi dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,” ungkap Dedy Amrin, Environment and Business Improvement Manager Harita Nickel.

Dengan pendekatan operasi berkelanjutan, efisiensi biaya, dan ekspansi kapasitas, Harita Nickel optimis dapat mempertahankan kinerja positif dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham di tengah volatilitas pasar nikel global.