Jakarta, Ruangenergi.com – Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) sangat mendukung pemanfaatan abu sisa pembakaran batubara alias Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk sesuatu yang menghasilkan suatu produk.
Dalam diskusi online bertajuk “Optimalisasi Pemanfaatan FABA Sumber PLTU Untuk Kesejahteraan Masyarakat”, Ketua Umum METI, Surya Darma, menjelaskan meski FABA tidak termasuk dalam kategori limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), dan kini mulai dimanfaatkan untuk menaikkan perekonomian masyarakat.
Akan tetapi, dirinya juga meminta sektor industri, terlebih yang menggunakan bahan baku batubara untuk beralih menggunakan teknologi yang lebih bersih alias ramah lingkungan seperti halnya Energi Baru Terbarukan (EBT).
Pasalnya, potensi EBT yang terkandung dalam bumi di Indonesia sangat melimpah. Tercatat potensi EBT yang dimiliki lebih dari 400 Gigawatt (GW), sementara pemanfaatannya hingga 2020 hanya sebesar 11,2% atau 10.6 GW.
Terlebih lagi, Pemerintah memiliki target dalam bauran energi nasional pemanfaatan EBT sebesar 23% pada tahun 2025 dan jumlah tersebut meningkat menjadi 31% pada 2050.
Untuk itu, sangat diperlukan akselerasi dalam pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia dalam upaya mengantisipasi krisis ekonomi dan krisis energi yang akan datang.
“Pembakaran batubara di Indonesia baik di PLTU atau sektor industri yang lain selain menghasilkan abu atau faba, juga meninggalkan emisi gas buang atau karbon yang mencemari udara. Dampak negatif ini yang perlu terus dimininalisir di Indonesia,” jelas Surya secara virtual, (14/04).
Dikatakan olehnya, meski pemanfaatan FABA dapat menghasilkan nilai tambah yang besar diperkirakan sampai Rp4.1 triliun per tahun, dan mampu menyerap tenaga banyak kerja, akan tetapi ingat juga dampak negatif yang dihasilkannya yakni menghasilkan emisi gas buang.
Lebih jauh ia menjelaskan, trend di dunia saat ini mulai beralih menggunakan EBT dan meninggalkan energi fosil.
“Energi ini mudah di dapat di Indonesia, dan bisa diberdayakan dari berbagai bahan baku yang melimpah di sekitar kita, antara lain; Air, Angin, Panas Bumi, Biogas dan lainnya. Ini dilakukan untuk pembangunan yang berkelanjutkan, serta demi masa depan anak cucu kita mendatang, maka penggunaan EBT perlu dilakukan,” tandas Surya.