Jakarta,ruangenergi.com–Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) selaku pendorong dan penggerak energi terbarukan tentunya mendukung usaha-usaha pengembangan EBT di Indonesia.
Beberapa hal yang menjadi tantangan dalam pengembangan EBT adalah harmonisasi supply demand dan juga pendanaan proyek-proyek EBT.
Adanya rencana pemerintah membangun (Ibu Kota Negara) IKN dengan memanfaatkan energi terbarukan tentunya menjadi perhatian dari METI. Keberhasilan pembangunan IKN tentunya dapat menciptakan demand tenaga listrik yang dapat didukung dengan penyediaan di sisi supply pembangkit energi bersih yang dinantikan.
Ibukota Negara Indonesia dengan udara yang bersih tentunya sangat dinanti-nantikan masyarakat Indonesia. Selain itu adanya minat negara PEA untuk melakukan investasi terutama dalam pengembangan EBT di tanah air tentunya perlu disambut baik oleh pemerintah Indonesia dengan tetap memperhatikan aspek-aspek terkait.
Pengaturan pengembangan EBT di IKN perlu dilakukan secara seksama dengan berdiskusi bersama lembaga / perusahaan / instansi terkait agar pengembangannya terkendali, keandalannya terjaga dan tidak memberatkan negara.
Pemerintah telah membangun ekosistem yang kondusif, sehingga minat asing untuk berinvestasi di Indonesia meningkat. Namun demikian Pemerintah juga perlu mendukung dan memberikan ruang bagi Industri dalam negeri untuk dapat berkontribusi dan bertumbuh, sehingga Indonesia dapat menikmati “pesta” dalam pengembangan EBT ini.
Selain itu diperlukan dukungan kebijakan bagi industri nasional seperti insentif fiskal dan lainnya, untuk dapat bersaing dengan produk import.
“Jangan sampai kita terpaksa menerima produk-produk import tanpa adanya alih teknologi dan pengembangan kapabilitas industri EBT nasional,” kata Ketua Umum METI Wiluyo Kusdwiharto kepada ruangenergi.com,Senin (15/05/2023).
METI siap memberikan masukan kepada Pemerintah termasuk dalam hal ini OIKN untuk dapat melakukan pengembangan EBT yang berkelanjutan di rencana IKN kita yang tercinta.
