EBT

Meti Menanti Keseriusan dan Komitmen Pemerintah

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.comKetua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), Surya Dharma, mengungkapkan, pihaknya memiliki mimpi untuk membangun  dan berjalan beriringan dengan energi hijau di Indonesia.

“Sebetulnya kita pernah punya cita-cita untuk membangun dan hidup berdampingan dengan energi hijau ketika tahun 2015, ketika itu Indonesia menetapkan Pulau Sumba sebagai pulau ikonis energi terbarukan (ET),” ungkap Surya, (10/02).

Menurutnya, Pulau Sumba nantinya akan dipenuhi kebutuhan listrik 100% dari energi terbarukan.

Pasalnya, sebuah rencana, road map dan rencana aksi sudah dibuat oleh Menteri ESDM saat itu (Sudirman Said). Selain itu, kerjasama dan dukungan dari semua Bupati yang masuk ke dalam wilayah Pulau Sumba dan tentunya juga dari Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Kami dari METI juga duduk dalam komite pengarah Sumba Pulau Ikonis Energi Terbarukan. Beberapa negara juga sudah bersedia memberikan bantuan dan hibah. Lembaga Hivos juga bekerja serius untuk mewujudkannya sampai sekarang,” papar Surya.

Akan tetapi, nampaknya hal itu belum mendapatkan dukungan sepenuhnya dari perusahaan setrum milik negara.

“Hanya sayang, program ini masih kurang dapat dukungan 100% karena PLN juga masih membangun PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) disana setelah program 100% ET diluncurkan,” ungkap Surya.

Ia menjelaskan, memang perlu komitmen yang jelas dari semua pelaku dan pemangku kepentingan kelistrikan di Indonesia. Dengan melihat potensi pulau Sumba, energi terbarukan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik seluruh pulau itu.

“Di Sumba ada potensi hydro, panasbumi, angin, bioenergi dan solar energy. Bahkan sekarang ada inisiatif yang mengusulkan untuk membangun PLTS disana sebanyak 10 GW untuk ditransfer listriknya ke Pulau Jawa melalui supergrid,” jelasnya.

“Kami yakin hal itu bisa dilakukan. Ada juga usulan pulau itu jadi pulau energi panas bumi. Itu semua terpulang pada kita untuk serius melaksanakannya. Kita tidak perlu bangun pulau baru. Manfaatkan saja pulau-pulau yang ada dan potensinya juga banyak,” sambungnya.

Selain itu, lanjut Surya, meski banyak kekhawatiran dari stakeholder bahwa energi terbarukan yang bersifat intermitten, akan tetapi hal tersebut masih bisa diatasi dengan hybrid.

“Apalagi jika riset penggunaan baterai semakin memberikan hasil yang lebih baik, hanya niat dan komitmen kita semua dan serius pasti bisa,” tandasnya.