Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com— Komitmen PT PLN (Persero) dalam mendukung transisi energi nasional terus menunjukkan hasil positif. Melalui layanan Green as a Service (GEAS) dengan skema Renewable Energy Certificate (REC), pemanfaatan listrik hijau berbasis energi baru terbarukan (EBT) makin diminati pelanggan industri dan bisnis.
Buktinya, hingga Juni 2025, penjualan REC mencapai 13,68 terawatt hour (TWh) atau tumbuh 14% dibanding periode yang sama tahun lalu (year-on-year).
“REC adalah solusi nyata untuk industri yang ingin menggunakan listrik hijau secara transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional,” jelas Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN dalam siaran pers, Kamis (07/08/2025), di Jakarta
Darmawan menekankan, kebutuhan akan listrik dari sumber EBT kini menjadi faktor penting dalam menjaga daya saing produk industri, khususnya untuk pasar ekspor yang semakin ketat dalam aspek keberlanjutan.
“PLN hadir untuk memenuhi kebutuhan listrik hijau secara 100% dari pembangkit EBT melalui REC, dengan harga terjangkau hanya Rp35 ribu per unit REC (1.000 kWh),” jelasnya.
Penjualan REC Melonjak Tajam Sejak 2020
Sejak diluncurkan pada tahun 2020, penjualan REC terus mengalami pertumbuhan signifikan:
- 2021: 308.610 MWh
- 2022: 1.762.953 MWh
- 2023: 3.543.638 MWh
- 2024: 5.382.245 MWh
- 2025 (Semester 1): 2.689.117 MWh
Darmawan optimistis tren ini akan terus meningkat seiring semakin banyaknya perusahaan yang menjadikan sustainability sebagai bagian inti bisnis.
Disuplai dari 10 Pembangkit EBT PLN
PLN saat ini mengoperasikan 10 pembangkit berbasis EBT untuk menyuplai listrik hijau ke pelanggan REC, antara lain:
- PLTP Kamojang, Ulubelu, Lahendong, Ulumbu
- PLTA Cirata, Bakaru, Orya Genyem, Saguling, Mrica
- PLTM Lambur
Raksasa Industri Sudah Beralih ke REC PLN
Sejumlah perusahaan besar telah menjadi pelanggan setia listrik hijau PLN, antara lain:
- PT HM Sampoerna Tbk
- PT Cheil Jedang Indonesia
- Nike
- PT Asahimas Chemical
- PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
- PT South Pacific Viscose
- PT Frisian Flag Indonesia
- PT Air Liquide Indonesia
- PT Ceria Metalindo Prima
- PT Ajinomoto Indonesia
- PT Smelting
“Kerja sama dengan PLN sudah berjalan tiga tahun. Ini sejalan dengan komitmen kami terhadap efisiensi energi dan keberlanjutan,” ujar Imron Hamzah, Head ID SMS Department PT HM Sampoerna Tbk.
Dukungan ESG dan SDGs, Bukan Sekadar Sertifikat
Kolaborasi lewat REC PLN dinilai sebagai langkah konkret untuk menekan emisi karbon dan mendukung ESG serta SDGs. Hal ini disampaikan oleh General Manager PT Inecda Plantation, Khamdi.
“Kami ingin terus menjadi bagian dari gerakan penggunaan energi hijau yang bertanggung jawab secara lingkungan dan sosial,” tuturnya.
Dengan layanan REC, PLN menjawab kebutuhan industri akan listrik hijau tanpa harus membangun infrastruktur sendiri. Solusi ini dinilai efisien, fleksibel, dan tepat guna untuk mendukung bisnis berkelanjutan di era transisi energi.
“Kami siap jadi mitra terpercaya sektor industri dalam menyuplai listrik hijau dengan proses yang cepat dan andal,” tutup Darmawan.