MIND ID Gaspol Menuju Swasembada Aluminium: Target 900 Ribu Ton per Tahun di 2029

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Mempawah, Kalimantan Barat, ruangenergi.com- Indonesia bersiap naik kelas sebagai pemain utama industri aluminium dunia. Holding industri tambang nasional MIND ID menegaskan komitmennya untuk memperkuat rantai pasok hilirisasi aluminium nasional — dari tambang bauksit, pengolahan alumina, hingga produksi aluminium — secara terintegrasi dan berkelanjutan.

MIND ID, melalui entitasnya PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), tengah mengakselerasi peningkatan kapasitas produksi aluminium nasional dari 275 ribu ton per tahun (KTPA) saat ini, menjadi 900 KTPA pada tahun 2029. Angka ini mencerminkan hampir empat kali lipat ekspansi kapasitas, menandai transformasi strategis menuju swasembada aluminium.

“Ini bukan sekadar ekspansi, tapi langkah nyata Indonesia menuju kemandirian industri material strategis. Aluminium menjadi tulang punggung industri masa depan – dari kendaraan listrik hingga panel surya,” ujar Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin saat meninjau site proyek di Mempawah (24/7/2025).

Hilirisasi Aluminium: Terintegrasi dari Hulu ke Hilir

Untuk mendukung target ini, MIND ID sedang menyiapkan pembangunan smelter aluminium baru di Mempawah berkapasitas 600 KTPA. Jika digabung dengan kapasitas eksisting INALUM di Sumatera Utara, maka total kapasitas nasional yang dikelola MIND ID akan mencapai 900 KTPA — mendekati kebutuhan domestik yang saat ini berada di kisaran 1,2 juta ton per tahun.

Di sektor hulu, Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase I di Mempawah sudah beroperasi dengan kapasitas 1 juta ton alumina per tahun — sebagai bahan baku utama aluminium. SGAR Fase II kini tengah dipersiapkan, yang akan menambah 1 juta ton lagi dalam kapasitas.

Melalui PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), MIND ID juga memastikan pasokan bauksit tetap kuat dengan pengembangan fasilitas washed bauxite sebesar 1,47 juta ton per tahun — memastikan pasokan bahan baku yang berkelanjutan bagi SGAR dan smelter.

Material Strategis untuk Industri Masa Depan

Kebutuhan aluminium nasional diproyeksikan naik 600% dalam 30 tahun ke depan, seiring percepatan industri EV (electric vehicle) dan energi terbarukan. Data menunjukkan:

  • 18% komponen battery pack EV menggunakan aluminium.
  • 1 MW panel surya membutuhkan sekitar 21 ton aluminium.

Dengan hilirisasi ini, MIND ID menyiapkan Indonesia untuk menjadi pemain strategis global di sektor green economy.

Fokus pada Efisiensi, Keberlanjutan, dan Integrasi

Dalam ekspansi ambisius ini, MIND ID menekankan prinsip:

  • Operational excellence kelas dunia
  • Maintenance & reliability efisien dan transparan
  • Infrastruktur logistik terintegrasi
  • Keberlanjutan sosial dan lingkungan di wilayah operasional

“Kami tidak hanya bicara volume, tapi juga tanggung jawab. Ini adalah investasi jangka panjang untuk kedaulatan industri nasional,” tegas Maroef.

Pesan bagi Investor

Langkah MIND ID memperluas kapasitas dan integrasi hilirisasi aluminium bukan hanya memperkuat ketahanan industri nasional, tetapi juga membuka peluang investasi besar dalam ekosistem rantai pasok — dari tambang hingga industri hilir seperti otomotif dan energi.

Dengan potensi pertumbuhan konsumsi aluminium yang eksponensial, infrastruktur yang sedang dibangun, dan komitmen pada ESG, proyek ini merupakan fondasi kuat bagi para investor yang melihat Indonesia sebagai hub industri hijau berbasis sumber daya alam.