Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com- Direktur Jenderal Ketenagalistrikan (Gatrik) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Jisman Hutajulu meminta semua pihak bersabar menantikan diunggahnya (upload) Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) untuk periode 2025 hingga 2034.
Rencana strategis ini menjadi pilar utama dalam mendukung target Indonesia mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
“Setelah diseminasi ya. Kita sosialisasikan dulu baru kita upload dan sebarkan. Senin depan (02/06/2025) akan disosialisasikan di Gatrik ya,” kata Jisman kepada ruangenergi.com, Senin malam (26/05/2025), di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi meluncurkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) untuk periode 2025 hingga 2034. Rencana strategis ini menjadi pilar utama dalam mendukung target Indonesia mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (26/5), menegaskan bahwa meskipun sejumlah negara mulai mundur dari komitmen Paris Agreement, Indonesia tetap konsisten melanjutkan transisi energi sesuai kemampuan nasional serta memperhatikan aspek ketersediaan dan keekonomian energi.
“Transisi energi bukan sekadar komitmen internasional, tetapi soal keberlanjutan masa depan bangsa. Kita harus melaksanakannya dengan pendekatan yang realistis dan adil,” kata Bahlil.
RUPTL 2025–2034 menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 69,5 gigawatt (GW) dalam sepuluh tahun mendatang. Porsi terbesar—sekitar 76%—akan berasal dari sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) dan teknologi penyimpanan energi.
Dalam lima tahun pertama, ditargetkan pembangunan pembangkit sebesar 27,9 GW, terdiri dari gas (9,2 GW), EBT (12,2 GW), sistem penyimpanan (3 GW), serta 3,5 GW dari pembangkit batubara yang sudah hampir rampung konstruksinya.