Mubadala dan SKK Migas Bahas Aspek Komersialisasi Gas South Andaman

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan bahwa dalam pembahasan Plan of Development (PoD) Blok South Andaman, akan dimasukkan skenario skema komersialisasi gas yang dihasilkan dari Lapangan Layaran-1.

Pembahasan PoD ini juga akan mencakup besaran porsi alokasi gas untuk domestik dan ekspor.

“Namun demikian, analisis kami terkait komersialisasi menunjukkan bahwa kebutuhan gas domestik yang akan terus meningkat ke depan (terutama di wilayah Sumatera dan Jawa) merupakan faktor penting yang akan mendukung pengembangan blok ini. Apalagi, dengan adanya rencana pemerintah untuk membangun jalur pipa Dumai-Sei Mangke, maka infrastruktur jaringan gas di wilayah Sumatera-Jawa akan terintegrasi,” ujar Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi, dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Selasa (24/09/2024), di Jakarta.

Kurnia menjelaskan, saat ini sebagian kebutuhan gas untuk sektor kelistrikan dan pupuk di wilayah Aceh dan Sumatera Utara masih dipasok melalui LNG dari Tangguh dan Bontang, dan tren permintaannya cenderung meningkat. Hal ini tentu bisa menjadi alternatif.

“Perlu dilakukan evaluasi dan kajian lebih lanjut terkait peluang revitalisasi Kilang LNG eks Arun, yang merupakan aset kelolaan LMAN. Ini sedang dipersiapkan oleh Mubadala bersama SKK Migas untuk mendapatkan opsi-opsi terbaik dan optimal,” tegas Kurnia.

Berdasarkan catatan ruangenergi.com, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan bahwa diperlukan upaya pembenahan agar Kilang Arun dapat kembali memproduksi LNG.

“Kilang Arun tentu membutuhkan banyak perbaikan karena sudah lama tidak aktif, dan sebagian fasilitas kilangnya sudah dibongkar,” kata Dwi saat ditemui pada Rabu (11/09/2024), di Jakarta.

Dwi menjelaskan, produksi LNG dari potensi gas di Blok Andaman masuk dalam tahap kedua rencana pengembangan blok migas tersebut. Pada tahap pertama, potensi gas Andaman akan dialirkan melalui pipa, namun rencana ini masih dalam tahap diskusi.

“Gas akan dialirkan melalui pipa untuk memasok industri-industri di Aceh, Sumatera Utara, dan seterusnya, dengan potensi sambungan hingga ke Jawa Barat,” tambahnya.