Mubadala Tidak Segan untuk Menjajaki Bisnis Hilir di Indonesia

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Serpong, Tangerang Selatan, ruangenergi.com- Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia Abdulla Bu Ali menegaskan agar hulu migas bisa tetap tumbuh maka fleksibilitas sangat diperlukan.

Menurutnya investasi bisnis hilir di Indonesia sebenarnya sudah tepat apalagi jika melihat temuan cadangan dalam jumlah besar. Mubadala bahkan tidak segan untuk menjajaki bisnis hilir di Indonesia.

“Kami harus mengajukan banyak pertanyaan kepada diri sendiri. Pertama, apakah ketentuan fiskal memungkinkan kami memiliki lingkungan yang baik untuk beralih dari hulu ke bisnis hilir? Apakah infrastrukturnya tersedia dan apakah permintaannya ada? Bagaimana kebijakannya? Dan apakah ada batasan harga gas? Semua pertanyaan ini perlu dijawab sebelum kami melanjutkan dan menghabiskan sejumlah uang untuk beralih dari hulu ke hilir,” jelas Abdulla.

Khusus di Indonesia dia berharap kolaborasi yang baik antara bisnis hulu dan hilir migas. Salah satunya adalah terkait kebijakan harga gas. Mubadala sangat mendukung program pemerintah untuk bisa memenuhi kebutuhan gas domestik. “Jika ingin melarang ekspor, kami perlu memastikan bahwa kami memiliki dua elemen kunci. Pertama adalah permintaannya ada. Kedua kami perlu memiliki harga yang kompetitif,” jelas Abdulla.

Asisten Deputi Pengembangan Migas dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Marcia malah menjelaskan ada beberapa kebijakan yang perlu dilakukan dalam menjaga keharmonisan hubungan bisnis hulu dan hilir migas. Pertama adalah kebijakan harga yang tepat dan seimbang.

“Kebijakan harga yang tepat yang bisa memberikan sinyal positif untuk hulu, tengah, dan hilir itu sendiri,” ungkap Marcia.

Jadi bukan hanya menurunkan harga di hilir sebagai sentimen populis, tetapi juga harus menyeimbangkan harga sehingga bisa mendorong investasi di hulu karena keberlanjutan hilir sangat bergantung pada pasokan dari hulu. Selanjutnya adalah intervensi pemerintah dalam hal penyediaan infrastruktur.

“Pemerintah kata dia harus mengambil tindakan konkret untuk membangun infrastruktur itu sendiri karena pasokan sektor hilir sangat bergantung pada keberadaan kapasitas infrastruktur yang cukup,” kata Marcia.