Jakarta,ruangenergi.com– Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Nanang Abdul Manaf mengingatkan betapa relevannya pemanfaatan teknologi untuk memonitoring produksi minyak dan gas di Indonesia.
Teknologi menjadi kunci dalam meningkatkan produksi minyak dan gas. Di era industri 4.0 teknologi akan memegang peranan yang penting.
“Sedih sekali saya mengetahui teman-teman di lapangan tahu sumurnya mati setelah dua hari.Ternyata produksi turun karena ada beberapa sumur yang mati.Belum ada yang namanya cerita real time,” kata Nanang saat meresmikan Annual Event 2022: IOC Forum Transformasi dan Inovasi Digital Hulu Migas Indonesia,Rabu (07/12/2022) yang disiarkan live di youtube humas SKK Migas.
Salah satu keberhasilan dalam forum IOC tahun ini adalah improvement yang secara long term dapat meningkatkan kinerja.
“Peranan IOC sangat dibutuhkan karena dengan teknologi tidak boleh lagi ada sumur mati yang baru diketahui dalam waktu 2-3 hari. Harus real time agar bisa segera ditangani, maka dengan digitalisasi dan improvement di IOC maka sumur yang mati bisa diketahui secara real time”, kata Nanang.
Nanang mengingatkan bahwa untuk mencapai target 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel dan gas 12 BSCFD dibutuhkan langkah nyata. Jika sekarang tidak melakukan perubahan maka tidak akan mencapai apa yang ditargetkan.
“Saya mengutip filosof Lau Tze bahwa untuk menempuh perjalanan 1.000 mil harus dimulai dari 1 langkah. Untuk mencapai target di tahun 2030 langkah-langkah nyata harus dimulai, termasuk kegiatan IOC Forum tahun ini adalah bagian dari langkah-langkah untuk mewujudkan pencapaian target yang telah ditetapkan dalam Renstra IOG 4.0”, tegas Nanang.
Kepala Divisi Operasi Produksi/Kepala Operasi IOC (integrated operation center (IOC) ) SKK Migas Bambang Prayoga menyampaikan forum ini sudah ketiga kali, dan ajang penyampaian kepada stake holder dan pelaku industri migas bahwa banyak perkembangan terkini dari IOC.
“Forum IOC ini diagendakan selama dua hari,termasuk membahas dan mendiskusikan roadmap IOC ke depan,” jelas Prayoga.
Prayoga menjelaskan, forum ini dilaksanakan sebagai kelanjutan forum IOC sebelumnya. Sebagai kelanjutan implementasi IOG Chapter 7A,forum ini menjadi salah satu media komunikasi,kolaborasi,sharing dan penyampaian kepada stake holder,pelaku dan profesional dari industri migas.
Peresmian Fitur Baru IOC
Pada IOC Forum 2022 dilaunching 5 (lima) fitur baru meliputi:
- Aplikasi IOC Early Warning System (EWS) SKK Migas
- Integrasi Pipe Leak Detection System SKK Migas
- Integrasi IOC SKK Migas dan IMS PT. Pertamina EP
- Integrasi IOC SKK Migas dan PIMS Jambaran Tiung Biru (JTB)
- Dashboard Decomissioning SKK Migas
Fitur-fitur baru tersebut melengkapi fitur IOC yang saat ini sudah memiliki 70 dashboard utama dengan turunan sub dashboard yang mencapai ribuan sebagai hasil kolaborasi beragam fungsi SKK Migas dan KKKS. Untuk mendukung fleksibilitas, IOC sudah dikembangkan menjadi IOC from home sehingga 100% fitur IOC sudah bisa diakses dimana saja sepanjang terhubung dengan internet dan mendukung pengawasan 24 jam yang dilakukan oleh SKK Migas.