Jakarta, ruangenergi.com- Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf menilai proses akuisisi ENI S.p.A terhadap asset-asset Neptune Energy Group Ltd, termasuk di North Ganal dan West Ganal, di perairan Kalimantan Timur, murni business to business (b to b). Tidak ada issue penting di dalamnya.
Nanang yakin melalui akuisisi ENI S.p.A terhadap asset-asset Neptune Energy Group Ltd, termasuk di North Ganal dan West Ganal, di perairan Kalimantan Timur, bisa menanggung seluruh biaya pengembangan di blok tersebut.
“Sepertinya tidak ada issue. Ini kan b to b saja. Proses yang normal.Kalau ke proyek tidak ada hubungannya. Kalau ke ENI pasti ada, karena sekarang menanggung semua pembiayaan. Tapi kan sudah dihitung oleh mereka. Pendapatannya juga akan naik. Ini bisnis normal saja koq.Iya betul…ENI finansialnya sangat kuat,” Nanang dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Jumat (02/02/2024), di Jakarta.
Mengutip situs ENI, disebutkan Eni S.p.A (Eni) resmi mengakuisisi seluruh portofolio minyak dan gas bumi (migas) Neptune Energy Group Limited, kecuali aset-aset di Norwegia dan Jerman. Akuisisi jumbo raksasa migas Italia itu turut menyasar hak partisipasi Neptune di blok migas Indonesia, yakni Wilayah Kerja (WK) West Ganal dan WK North Ganal, Kalimantan Timur. Dua blok migas itu belakangan mengundang perhatian dunia selepas temuan eksplorasi berhasil di sumur Geng North-1, Blok North Ganal.