BPH Migas

Nicke: Kehadiran Ribuan Pertashop Bisa Permudah Aksesibilitas Energi di Desa

Jakarta, Ruangenergi.comDirektur Utama Pertamina Nicke Widyawati berharap kehadiran Pertashop dapat mempermudah aksesibilitas energi bagi masyarakat desa, sekaligus menggerakkan perekonomian di desa. Ia mengklaim bahwa hingga awal Oktober 2021 pihaknya telah mengoperasikan 2.848 Pertashop yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Pertumbuhan Pertashop memiliki tiga kontribusi mulai dari menurunkan emisi, meningkatkan penggunaan produk lokal, dan memutar ekonomi di desa. hingga awal Oktober 2021, jumlah Pertashop yang sudah beroperasi telah mencapai 2.848 unit tersebar di seluruh Indonesia,” kata Nicke dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu (16/10/2021).

Menurut Nicke, pihaknya terus berupaya untuk dapat menghadirkan Pertashop di 7.196 kecamatan di seluruh Indonesia. Untuk maksud tersebut, Pertamina telah bersinergi dengan Kementerian Dalam Negeri; Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; serta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

Ia juga menyampaikan bahwa program Pertashop sejalan dengan program Pertamina One Village One Outlet (OVOO). Dengan kehadiran Pertashop diharapkan dapat mempermudah aksesibilitas energi bagi masyarakat desa, sekaligus menggerakkan perekonomian di desa, sehingga masyarakat dapat langsung merasakan kehadiran Pertamina.

“Selain itu, dengan mendorong pertumbuhan Pertashop, maka semua pihak juga ikut berkontribusi pada 3 hal. Pertama, mendorong penurunan emisi karbon karena produk yang dijual di Pertashop adalah produk ramah lingkungan,” ujarnya.

Pada saat ini, lanjut dia, dari shifting pengguna Premium ke Pertalite, diprediksi terjadi penurunan emisi karbon sebesar 5 juta ton dan pada 2022, seiring pertumbuhan Pertamax diharapkan penurunan emisi karbon dapat tercapai 12 juta ton.

“Kedua, mengingat dispenser Pertashop merupakan produksi dalam negeri, maka juga akan mendorong pertumbuhan TKDN dan sesuai dengan implementasi SDGs no 8, yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, membuka kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh serta pekerjaan yang layak. Terakhir, Pertashop juga bekerja sama dengan perbankan dan bisa menciptakan new crowd sentra-sentra bisnis di desa, sehingga dana akan bergulir di pedesaan,” paparnya.

Namun, lanjut dia, tantangan dalam implementasi pengembangan Pertashop di seluruh Indonesia sangat banyak dan sulit jika hanya dilakukan satu pihak.

“Oleh karena itu diperlukan bantuan, dukungan, dan kerja sama dari berbagai pihak termasuk melalui pemberdayaan masyarakat di tingkat Desa,” tutup Nicke.(Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *