Padang, ruangenergi.com — Di tengah upaya pemulihan dari dampak bencana yang melanda berbagai wilayah di Sumatra, kru dan kapal tanker PT Pertamina International Shipping (PIS) non stop bekerja untuk memastikan pasokan energi dan bantuan kemanusiaan tetap menjangkau masyarakat terdampak.
Di dermaga Integrated Terminal Teluk Kabung, Padang, Kapal Tanker MT Kasim kembali menjadi penghubung vital. Pada Sabtu (6/12), kapal ini mengangkut 3.000 KL biosolar, 1.400 KL Pertamax, dan 3.000 KL Pertalite disiapkan menuju Sibolga, Sumatra Utara.
“Muatan ini kami harapkan bisa tiba tepat waktu, untuk memulihkan aktivitas saudara-saudara kita. Untuk bahan bakar kendaran logistik, serta dukungan pemulihan di wilayah yang masih berjuang untuk bangkit. Kami juga mengangkut bantuan di kapal ini, untuk mengoptimalkan jalur laut dalam penyaluran harapan ke saudara-saudara kita,” ujar Pjs Corporate Secretary PIS Vega Pita, Senin (8/12).
MT Kasim juga mengangkut bantuan kemanusiaan. Kapal yang biasanya memuat BBM ini turut menjadi “kapal harapan” bagi keluarga yang kehilangan tempat tinggal maupun akses kebutuhan dasar.
Tak jauh berbeda, MT Kamojang juga beroperasi tanpa henti dari Teluk Kabung menuju Meulaboh dan Krueng. Mengangkut 6.500 KL BBM berupa solar B40, Pertalite, dan Pertamax. Kapal ini terus melaju meski dihantam angin dan ombak. Dua kapal ini menjadi bukti bahwa distribusi energi tidak bisa berhenti, terlebih ketika masyarakat sangat membutuhkan pasokan yang stabil.
Hingga hari ini, PIS telah menyalurkan empat tahap bantuan untuk masyarakat terdampak. Bantuan dikirim ke Aceh, Sumut, dan Sumbar melalui kerja sama lintas entitas di PIS sebagai Sub Holding Integrated Marine Logistics (SH IML), yakni PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), PT Pertamina Energy Terminal (PET), dan PT Pertamina Port and Logistics (PPL). Bantuan ini diberangkatkan untuk melengkapi pengiriman sebelumnya—dengan jalur darat, udara, dan laut melalui kapal-kapal PIS.
Bantuan yang dikirim mencakup bahan makanan, kebutuhan bayi, perlengkapan mandi, kasur hingga selimut. Seluruhnya dipilih sesuai kebutuhan mendesak di lokasi bencana. Pada kesempatan ini, PIS juga melepas keberangkatan tim relawan SH IML yang bertugas mengawal distribusi bantuan ke Sumatra Barat.
Vega mengatakan bahwa seluruh proses ini berangkat dari komitmen PIS sebagai bagian dari Pertamina Group untuk hadir di garis depan kondisi darurat.
“Semoga apa yang kita lakukan hari ini dapat sedikit meringankan beban para korban terdampak serta membantu pemulihan kondisi pasca bencana,” ujar Vega.
Lewat operasi kapal yang non stop, menembus ombak dan tantangan cuaca, PIS memastikan bahwa energi, bantuan, dan harapan tetap bergerak—hingga sampai pada mereka yang menunggu di ujung Sumatra.












