Jakarta, ruangenergi.com- Selalu ada yang pertama. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap, terletak 170 km di utara Makassar menyusuri pantai, adalah pembangkit listrik tenaga angin pertama yang dibangun dan dioperasikan di Indonesia.
Pembangunannya dimulai pada tahun 2015, terdiri dari 30 unit turbin angin dengan kapasitas masing-masing 2,5 MW, sehingga total daya listrik yang dihasilkan adalah 75 MW.
Tiap tower memiliki ketinggian 80 meter dengan diameter 3,5-5,5 meter, dan panjang baling-baling mencapai 57 meter. Listrik yang dihasilkan disalurkan ke Gardu Induk PLN Sidrap dengan tegangan 150 kV, menjadi bagian dari sistem interkoneksi kelistrikan Sulawesi Selatan.
Pada saat itu, proyek ini merupakan kolaborasi antara perusahaan Amerika Serikat, UPC, yang bermitra dengan Indonesia. Dengan biaya proyek sebesar 150 juta USD, PLTB Sidrap menggunakan teknologi dari Spanyol, China, dan Indonesia. Saat ini, pemilik utamanya adalah Barito Group.
Melalui skema BOOT (Build-Own-Operate-Transfer), setelah 30 tahun, aset ini sepenuhnya akan menjadi milik negara, dalam hal ini PLN.
Presiden Joko Widodo meresmikan beroperasinya PLTB Sidrap pada Juli 2018, didampingi oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, serta Direktur Utama PLN Sofyan Basir.
HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) adalah hal yang tidak bisa ditawar.
Di kawasan seluas 100 hektar yang sebelumnya merupakan lahan IPPKH (Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan), masyarakat diberi akses untuk menggembalakan sapi dan bertani. Perusahaan, bekerja sama dengan pemerintah daerah, memberikan pembinaan teknis dan perlindungan kepada masyarakat. Ini merupakan simbiosis mutualistis yang harmonis. Sebagai perbandingan, di Tiongkok, kawasan di bawah tiang-tiang turbin angin dimanfaatkan untuk pertanian tenaga surya (solar farming), dan masyarakat tidak diizinkan untuk bercocok tanam di sana. Indonesia, dengan Pancasila sebagai ideologinya, memang berbeda.
Beberapa hari yang lalu, bersama rekan-rekan dari Kementerian ESDM dan PLN, saya melakukan kunjungan dinas ke PLTB Sidrap. Untuk Indonesia yang lebih baik, menuju Indonesia Emas 2045.
Terima kasih.
4 Oktober 2024
OPINI: Sampe L. Purba – Traveller-in-Duty.