Jakarta, ruangenergi.com- Julfi Hadi, Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API), menegaskan, panas bumi adalah aset strategis bagi Indonesia dalam mencapai target energi terbarukan dan net zero emission pada tahun 2060.
“Kami percaya bahwa melalui sinergi yang kuat antara pemerintah, industri, dan masyarakat, Indonesia dapat menjadi pemimpin global dalam industri panas bumi. IIGCE 2024 adalah bukti nyata bahwa kita mampu mewujudkan visi ini,” kata Julfi dalam sambutan seperti dilaporkan Bagas Fahrezi, reporter ruangenergi.com, pada Opening Ceremony The 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024,Rabu (18/09/2024), di Jakarta.
Boyke Bratakusuma, Ketua Panitia Pelaksana The 10th IIGCE 2024, menambahkan bahwa acara ini merupakan momen penting dalam sejarah pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
“IIGCE 2024 merupakan bukti nyata bahwa Indonesia serius dalam pengembangan energi panas bumi. Kami berharap acara ini menjadi pendorong utama inovasi dan kolaborasi yang diperlukan untuk mempercepat pengembangan panas bumi di Indonesia, sekaligus menginspirasi negara lain untuk mengikuti jejak kita dalam memanfaatkan potensi panas bumi secara maksimal,” tegas Boyke.
Seiring dengan satu dekade penyelenggaraan IIGCE, Eniya Listiani Dewi, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi RI (EBTKE), menekankan pentingnya keberlanjutan acara ini dalam mendukung pengembangan industri panas bumi di masa depan.
“Kami berharap IIGCE dapat terus menjadi katalisator untuk inovasi dan kolaborasi dalam industri panas bumi. Satu dekade ini adalah awal dari perjalanan panjang. Kami optimis bahwa dengan sinergi yang terbangun, Indonesia akan mampu mencapai kemandirian energi dan memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga kelestarian lingkungan,”ungkap Eniya.