Paten Kali Bah! Banyak yang Mau Pindah Skema

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com- Kabar gembira datang dari Pelaksana Tugas (PLT) Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Dadan Kusdiana, pada Rabu (23/10/2024), mengatakan sudah ada beberapa kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) minyak dan gas (migas) yang ajukan minat untuk memakai Gross Split (GS) baru.

Salah satu WK MNK Tanjung Enim. Namun, Dadan memastikan juga ada 3 blok migas yang paten beralih dari GS lama ke Cost Recovery.

“Terkait WK GS baik MNK maupun konvensional tahap eksplorasi, saat ini sudah ada beberapa KKKS yang menyampaikan minat untuk ke New GS. Salah satunya WK MNK Tanjung Enim. Jika sudah ada pengajuannya nanti kita sampaikan ya. Sementara ini, ada 3 blok yang beralih dari GS lama ke CR yaitu:
-Blok ONWJ
-Blok Tuban
-Blok East Kalimantan-Attaka,” kata Dadan dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Rabu (23/10/2024), di Jakarta.

Dalam catatan ruangenergi.com,Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), pada Senin (21/10/2024), mengatakan bahwa tiga wilayah kerja (WK) yang dioperasikan oleh Subholding PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sudah disetujui oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM) Bahlil Lahadalia untuk balik ke Cost Recovery.

Ketiga WK tersebut adalah: Offshore Nort West Java (ONWJ), Tuban East Java (TEJ) dan Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), berlaku effektif 1 Jan 2025.

“Mereka (PHE) mengajukan perpindahan tersebut agar dapat melakukan kegiatan pengeboran sumur dan fasilitas produksi secara ekonomis mulai tahun depan. Beberapa WK tersebut apabila terus dengan terms & conditions Gross Split mereka saat ini akan mengalami negatif cash flow yang berkepanjangan, sehingga tahun depan kegiatan menjadi sangat minim yang berdampak pada produksi apabila tidak ada perubahan,” kata Deputi Eksplorasi Pengembangan Dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Senin (21/10/2024), di Jakarta.