Jakarta, ruangenergi.com – Salah satu upaya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Ditjen Migas) untuk meningkatkan cadangan migas di Indonesia adalah melalui eksplorasi.
Berbagai kemudahan ditawarkan agar investor hulu migas tertarik melakukan eksplorasi di Indonesia. Salah satunya adalah melalui joint study eksplorasi, di mana saat ini terdapat 17 area yang sedang berjalan dan 11 area dalam tahap pengajuan.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Pembinaan Program Hulu Minyak dan Gas Bumi, Ariana Soemanto, sebagaimana dikutip dari portal Migas, Rabu (25/09/2024), di Jakarta.
Terkait upaya eksplorasi potensi migas, Ariana menjelaskan bahwa Pemerintah saat ini fokus pada eksplorasi migas di wilayah Indonesia bagian timur, khususnya di lima area yaitu Buton, Timor, Seram, Aru, dan Papua.
“Dari lima area tersebut, ada yang sudah menjadi blok migas baru dan ada juga yang menjadi kandidat blok yang akan dilelang bulan depan. Joint study eksplorasi juga sedang berlangsung,” jelas Ariana.
Ariana juga menyebutkan bahwa pada tahun 2024, terdapat lima blok yang telah dilelang pada lelang tahap I, dan enam blok akan dilelang pada tahap II di bulan Oktober.
“Hal ini bisa terjadi karena kami merubah kebijakan sekitar tiga tahun yang lalu. Untuk blok baru, bagi hasil untuk kontraktor bisa mencapai 50% dalam tiga tahun terakhir, sementara sebelumnya hanya 15% hingga 30%. Selain itu, kami memberikan fleksibilitas kepada kontraktor untuk memilih antara skema Cost Recovery atau skema Gross Split,” tambah Ariana.