“Demi kemandirian energi negeri dan untuk menjaga profitabilitas Kilang Balikpapan, RDMP tetap harus melaju cepat dengan langkah yang tepat. Pembangkit Listrik 290 mega watt (MW) dibangun untuk menjaga operasional kilang tetap optimal”
Balikpapan, ruangenergi – Pasokan energi di wilayah timur akan semakin handal. PT Pertamina terus menuntaskan pengerjaan proyek strategis nasional yakni Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang saat ini telah mencapai 35,74 %.
Direktur Pengembangan Kilang Pertamina Balikpapan, Djoko Koen Suwito dalam paparannya menjelaskan bahwa proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-lawe merupakan salah satu proyek terbesar Pertamina yang ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).
Djoko mengungkapkan bahwa hingga akhir Juni RDMP Kilang Balikpapan telah mengalami kemajuan pembangunan fisik sebesar 35,74%. PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB) sebagai penanggung jawab proyek telah melaksanakan acceleration meeting dengan joint operation (JO) pelaksana proyek.
“Proyek RDMP Balikpapan juga telah mencatat sejumlah tonggak pencapaian di RDMP Balikpapan. Hingga akhir triwulan 1 kemarin, proyek telah mencapai beberapa milestones, yakni Delivery 3 Units of Boiler (pada Februari 2021); Delivery Alkylation Reactor (Maret 2021),” ungkap Djoko kepada ruangenergi di RDMP Balikpapan(4/11/21)

Dalam paparannya Djoko menjelaskan, proyek RDMP Kilang Balikpapan terdiri dari dua fase. Pada fase 1 yang ditargetkan selesai pada 2024, RDMP Kilang Balikpapan akan meningkatkan kapasitas produksi Kilang RU V Balikpapan dari 260 kilo barrel per day/kbpd (ribu barel per hari) menjadi 360 kbpd dan menghasilkan produk-produk berkualitas yang memenuhi standar Euro V.
Produk standar Euro V sendiri memiliki keunggulan yang utama yaitu lebih ramah lingkungan dengan bahan bakar minyak yang lebih berkualitas dengan tingkat konsumsi yang lebih hemat.
Pada fase 2 yang ditargetkan selesai pada 2026, sambung Ifki, proyek RDMP Balikpapan akan meningkatkan fleksibilitas pasokan minyak mentah sehingga kilang akan mampu mengolah minyak mentah yang lebih banyak tersedia di pasaran dengan harga lebih ekonomis, yaitu minyak mentah asam (sour crude) dengan kandungan belerang (sulfur) sebanyak 2%.
Dalam proyek RDMP ini, terdapat juga pengembangan sejumlah fasilitas pendukung di Terminal Lawe-Lawe, yaitu pembangunan dua tangki penyimpanan minyak mentah berkapasitas masing-masing 1 juta barel, pembangunan fasilitas penerimaan pasokan minyak mentah dari kapel tanker yang disebut Single Point Mooring (SPM) berkapasitas 320.000 deadweight tonnage (tonase bobot mati), serta pembangunan fasilitas pipa darat dan lepas pantai dari SPM ke Terminal Lawe-Lawe dan dan dari Terminal Lawe-Lawe ke Kilang Balikpapan.
Pasokan Listrik Jaga Kehandalan
Pada triwulan 2 ini, milestones yang telah dicapai adalah Operational Acceptance Relokasi Flare (April 2021) dan delivery 5 unit Steam Turbine Generator (Juni 2021).
“Untuk proyek RDMP Balikpapan kita lengkapi dengan pembangunan Pembangkit Listrik 290 Mega Watt (MW), yang dipasok dari 4 unit Gas Turbine Generator (GTG) dengan kapasitas masing-masing 35 MW (total 140 MW) dan 5 unit Steam Turbine Generator (STG) dengan kapasitas masing-masing 30 MW (total 150 MW)”,tutur Djoko
Dengan dibangunnya pembangkit listrik 290 MW diharapkan operasi RDMP Kilang Balikpapan akan terjaga kehandalannya. Kebutuhan listrik secara keseluruhan adalah sebesar 230 MW, sehingga ada cadangan daya sebesar 60 MW.