Pemerintah Sebut Pangsa Pasar EBT Global Meningkat 50% pada 2035

Jakarta, Ruangenergi.com – Pangsa pasar Energi Baru Terbarukan (EBT) global diproyeksikan bakal meningkat pesat hingga mencapai 50% di tahun 2035 dan mencapai 75% pada tahun 2050.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menyebut, dalam Laporan Global Energy Perspective dari McKinsey (2019) memprediksi pembangkit listrik tenaga batubara serta minyak bumi akan turun drastis digantikan dengan pembangkit listrik tenaga energi terbarukan, dengan biaya yang lebih relatif rendah.

“Masih banyak sekali peluang-peluang bagi para mahasiswa untuk mengembangkan energi baru terbarukan. Di masa depan harapannya dapat dikembangkan dengan maksimal karna peluang dari sisi ekonomi dan juga teknologinya sangat besar. Serta peluang pasarnya yang sangat terbuka lebar menjadi suatu daya tarik tersendiri,” ungkap Dadan.

Sebagai pembicara pada kickoff Webinar Essay Competition dalam rangkaian International Youth Summit Renewable Energy 2021 (IYSRE 2021) yang diadakan oleh Society of Renewable Energy (SRE) yang tersebar di 34 perguruan tinggi di Indonesia, Dadan menjelaskan, guna mencapai target bauran energi salah satunya dengan mensubstitusi energi primer.

“Indonesia membuat beberapa langkah strategis untuk mencapai target bauran energi EBT dengan subtitusi energi primer, konversi energi primer, penambahan kapasitas EBT, dan pemanfaatan EBT non listrik,” papar Dadan.

Dadan mengemukakan, ke depan tenaga surya akan mendominasi dalam menunjang kenaikan angka pemanfaatan energi baru terbarukan untuk pembangkit, seiring harga EBT yang semakin tahun semakin bersaing dengan energi fosil. Pemerintah pun berencana menambah kapasitas pembangkit EBT sebesar 38 Megawatt (MW) sampai tahun 2035.

Sementara, The International Renewable Energy Agency (IRENA) juga memproyeksikan pangsa energi global melalui Transforming Energy Scenario (TES). Diperkirakan pada tahun 2030 konsumsi batubara turun hingga 41 persen dan berlanjut hingga tahun 2050 berkurang hingga 87%.

Sama halnya dengan konsumsi minyak bumi yang akan turun hingga 31% pada tahun 2030 dan akan terus turun hingga 70 % di tahun 2050. Memberikan peluang besar bagi pengembangan EBT ke depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *