Jakarta, Ruangenergi.com – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) mengatakan, pemboran eksplorasi di tahun 2021 ada di Tunu area dengan konsep geologi yang berbeda dengan pengembangan lapangan Tunu saat ini.
“Eksplorasi di lapangan Tunu ini kita menargetkan slope deposit dengan karakter High Pressure dan High Temperature Reservoir. Keberhasilan eksplorasi ini akan dapat membuka potensi sejenis di area Tunu East lainnya,” jelas General Manager PHM, Agus Amperianto, kepada Ruangenergi.com, Rabu (17/02).
Selain itu, lanjutnya, di tahun yang sama PHM juga menargetkan pemboran eksplorasi di area Manpatu, bagian dari cluster South Mahakam.
“Target di Manpatu sama seperti target reservoir di cluster South Mahkam lainnya, dan jika positif maka diperkirakan dapat siap diproduksi dalam jangka waktu kurang dari 5 tahun,” terang Agus.
Ia menambahkan, terhadap area eksplorasi di Tunu Swamp Area dengan water depth <5m dan untuk Manpatu offshore, kedalaman ~70m water depth.
“Status persiapan berjalan sesuai rencana, rig untuk pemboran HPHT (high pressure high temperature), di Tunu sedang disaipkan, geophysical dan geotechnical survey untuk lokasi pemboran offshore Manpatu sedang berjalan. Sejauh ini lancar dan memperoleh support dan dukungan maksimal dari SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi), PHI (Pertamina Hulu Indonesia) dan Pemerintah setempat. Saya menyampaikan terimakasih dan penghargaan untuk hal tersebut,” papar Agus.
Ia berharap, pekerjaan eksplorasi ini dapat membantu Mahakam menemukan cadangan-cadangan baru yang dapat membantu menjaga kontribusi produksi Mahakam bagi Indonesia.
“Dengan insentif yang diberikan oleh Pemerintah kepada Mahakam akan dapat memberikan kemampuan finansial bagi Mahakam untuk dapat melaksanakan kegiatan eksplorasi tersebut,” imbuhnya.
“Harapan Mahakam bahwa persetujuan insentif dan fiskal term ini, PHM bisa melanjutkan kegiatan operasional produksi yang berkesinambungan di Mahakam,” tandasnya.