Ketua Komisi VII DPR

Penuhi Syarat SDM, Komisi VII Dorong ITI Bermitra dengan Industri Nasional

Tangerang Selatan, Ruangenergi.comKetua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto, mendorong Institut Teknologi Indonesia (ITI) untuk bermitra dengan dunia industri nasional.

Dalam kunjungan kerja reses ke Kampus ITI, Tangerang Selatan, Banten, pekan lalu, Sugeng menjelaskan, ITI telah memenuhi syarat Sumber Daya Manusia (SDM) unggulan yang dapat menciptakan produk-produk teknologi dengan kualitas bagus dan harga terjangkau (affordable).

Untuk itu, Komisi VII mendorong agar produk-produk riset dari ITI dapat melakukan hilirisasi produk di tingkat industri nasional.

“Inilah sebetulnya yang kita dorong dari Komisi VII karena mitranya Kemenristek dan BRIN juga lembaga seperti BPPT, LIPI dan sebagainya. ITI ini adalah institusi pendidikan yang kita dorong ke sana. Artinya kewajiban kita semuanya, produk-produk riset harus menjadi hilirisasi di tingkat industrialisasi,” jelas Sugeng.

Selain itu, ia juga mengapresiasi hasil karya kreatif dari mahasiswa-mahasiswa ITI yang memang dilihatnya sangat beragam.

Sugeng meminta para mahasiswa tersebut tidak hanya selesai sekedar pada pembuatan prototype saja. Namun bagaimana prototype tersebut bisa menjadi produk yang dijual secara masif yang dapat menjadi support assistance bagi industri.

“Bayangkan ITI hanya selesai di seputar menyelesaikan proposal-proposal. Setelah itu menumpuk di perpustakaan dan besok meneliti itu lagi dan diulang-ulang,” beber Sugeng.

Sugeng Suparwoto
Kunjungan kerja reses Ketua Komisi VII, Sugeng Suparwoto, Ke Institut Teknologi Indonesia (ITI), Tangerang Selatan, Banten.

 

Sugeng pun menuturkan bahwa saat ini Indonesia minim sekali produk-produk inovasi yang mendunia dibanding negara-negara ASEAN lainnya. Hal tersebut dikarenakan kurangnya dukungan dan riset dari Pemerintah terhadap para mahasiswa.

Atas dasar itu, Politisi Partai Nasdem itu meminta agar Pemerintah memberikan komitmen dan perhatian terhadap institusi pendidikan seperti ITI ini.

“Saya kira ITI harus ke sana arahnya. Sebagaimana industri 4.0 itu adalah mensyaratkan kemampuan-kemampuan bangsa kita yang mampu berpikir inovatif dan juga presisif dalam hal perhitungan-perhitungan. Tidak sekedar akurasi, tetapi adalah presisi. Maka dari itu, kami dari Komisi VII sangat men-support bagaimana ITI itu dikembangkan menjadi institut yang hebat,” tutup Sugeng.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *