Jakarta, Ruangenergi.com – Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan bahwa penunjukan kembali Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama Pertamina membuktikan kinerjanya diakui oleh pemegang saham dalam hal ini pemerintah melalui Kementrian BUMN.
“Saya menganggap pemerintah memberikan nilai plus kepada Nicke Widyawati selama menjadi Dirut Pertamina. Dia berhasil untuk menunjukan bahwa di engah kondisi sulit seperti ini Pertamina masih tetap bertahan dengan baik.” ujar Mamit Setiawan, di Jakarta, Jum’at (12/6/2020).
Menurut Mamit, di bawah kepemimpinan Nicke, Pertamina berhasil menyelesaikan beberapa program penting dengan capaian yang positif. ”Saya kira banyak capaian yang sudah dilakukan Pertamina di era Bu NW ini baik itu sektor hulu maupun hilir,” ucapnya.
Ia menambahkan, sepanjang 2019 saja, Pertamina melalui anak usahanya PHE Jambi Merang telah menyelesaikan survey siesmik laut regional 2D di wilayah terbuka sepanjang 23.063 km dimana itu merupakan survey seismic terbesar di Asia Pasifik dan diharapkan bisa mendapatkan giant discovery.
Selain itu, kata dia, kinerja Pertamina Hulu Mahakam (PHM) cukup memuaskan. “Pertamina Hulu Mahakam (PHM) melakukan pengeboran sebanyak 31 sumur sebagai upaya untuk menjaga penurunan produksi hingga di bawah 10,” tukasnya.
Menurut Mamit, sektor hilir juga sangat berhasil selama ini di mana program BBM Satu Harga dimana sudah mencapai 161 titik daerah 3 T di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, program bio solar juga telah dilaksanakan dengan maksimal bahkan saat ini sudah mencapai B30 dimana lebih cepat dari target yang ditetapkan.
“Pertamina juga berhasil membangun infrastruktur di Indonesia Timur seperti 21 lokasi storage TBBM, 8 storage LPG dan 7 storage avtur dimana bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan energi di wilayah Timur Indonesia,” jelaanya.
uga menyampaikan bahwa Pertamina telah berhasil untuk tetap menjalankan program GRR dan RDMP yang di tugaskan oleh Pemerintah. ”Pembangunan kilang RDMP Balikpapan sudah mencapai konstruksi dengan prosentase 17%, RMDP Cilacap sudah 16% untuk early works dan dalam tahap mencari Program RDMP dan GRR ini saya kira harus tetap dijalankan dengan tujuan kemandirian energy bagi bangsa kita,” jelas Mamit
Selain itu, sejak Maret 2019 Pertamina berhasil menghentikan impor Avtur dan April 2019 bisa menghentikan impor solar.Pertamina juga mampu menurunkan import sejumlah 35% dan product sebesar 11%.
Dengan demikian, kata dia, Pertamina bisa mengurangi CAD sektor migas yang selama ini cukup besar selisihnya. ”Dengan semua capaian yang dilakukan, penunjukan kembali Nicke Widyawati sebagai Dirut Pertamina karena memang KPI-nya bagus dan bukan karena endorsement pihak lain,” pungkas Mamit Setiawan.(SF)