Perhelatan International Convention of Indonesia Upstream Oil and Gas Akan Bahas Issu Transisi Energi

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.comSatuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan isu transisi energi menjadi salah satu pembahasan penting dalam perhelatan International Convention of Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG) 2022 yang akan diselenggarakan secara hybrid di Bali Nusa Dua Convention Center, 23-25 November 2022 mendatang.

Chairman of Organizing Committee IOG 2022, Muhammad Kemal mengungkapkan proses transisi energi menuju energi bersih yang sedang berlangsung, memberikan tantangan untuk industri hulu migas untuk dapat meningkatkan produksi dan menurunkan emisi secara simultan.

“Transisi energi merupakan hal yang tidak bisa dihindari oleh industri migas, namun perlu dipikirkan bahwa dalam proses ini keberlangsungan energi juga harus tetap terjaga dengan tetap mempertahankan target produksi migas tahun 2030, ” kata Kemal dalam siaran pers yang diterima ruangenergi.com,Selasa (26/10/2022) di Jakarta.

Upaya Mempertahankan Produksi

Salah satu hal yang bisa menjadi jembatan untuk mempertahankan produksi dan mengurangi emisi karbon adalah diterapkannya teknologi CCS /CCUS dalam kegiatan migas. Dalam paparan kinerja SKK Migas kuartal 3-2022, total potensi CO2 stored dari CCUS adalah 119 – 128 Million tCO2. Potensi tersebut didapatkan dari wilayah kerja Gundih sebesar 3 million tCO2 untuk 10 tahu, Sukowati sebesar 15 million tCO2 untuk 25 tahun,  Vorwata 30 million tCO2 for untuk 10 tahun dan Masela 71 – 80 milion tCO2 untuk 29 tahun.

Kemal menyatakan, ajang IOG 2022 menjadi salah satu poros penting bagi industri migas dalam usaha untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel dan gas 12 BSCFD di tahun 2030. Pasalnya, dalam acara ini, akan hadir para stakeholder dari berbagai institusi dan perusahaan industry migas yang memegang peranan penting dalam menentukan masa depan energi Indonesia.

“SKK Migas berharap bahwa rangkaian pembahasan dalam rangka meningkatkan produksi migas nasional dan transisi energi yang telah dilakukan oleh berbagai entitas dan asosiasi di sektor hulu migas, akan lebih ditajamkan lagi dalam kegaitan IOG 2022, sehingga di sisa tahun 2022 industri hulu migas sudah menyelesaikan hal-hal yang harus diperbaiki dan menyiapkan peluang 2023 untuk dapat dijalankan lebih baik”, pungkas Kemal.