Perkuat Bisnis Chemical Enhanced Oil Recovery, Pertamina Gandeng Daqing Oilfield Co., Ltd.

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com – PT Pertamina (Persero) menggandeng perusahaan minyak dan gas Daqing Oilfield Co., Ltd., untuk memperkuat bisnis Chemical Enhanced Oil Recovery (EOR) atau peningkatan produksi minyak dengan menggunakan injeksi bahan kimia (chemical) ke dalam lapisan batuan yang memiliki kandungan minyak dan gas bumi (reservoir). Sinergi ditandai oleh penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) yang diselenggarakan di Grha Pertamina, Jakarta, pada Selasa, 14 Oktober 2025.

Senior Vice President Technology Innovation & Implementation PT Pertamina (Persero) Hana Timoti mengungkapkan, Chemical EOR menjadi salah satu usaha Pertamina untuk meningkatkan produksi minyak Pertamina. Karena sumur-sumurnya sudah mature, sehingga perlu ada usaha yang dilakukan untuk meningkatkan produksi minyak bumi. Injeksi pertama diharapkan dapat dilakukan tahun ini di Pertamina Hulu Rokan.

“Daqing Oilfield memiliki rekam jejak dan kompetensi di bidang chemical EOR, sehingga kerja sama ini diharapkan bisa membantu meningkatkan produksi minyak di wilayah kerja Pertamina,” ujar Hana.

Penandatanganan ini dilakukan oleh Senior Vice President Technology Innovation & Implementation PT Pertamina (Persero) Hana Timoti dengan Vice President of Daqing Oilfield Co., Ltd., CNPC Fang Jungling. MOU akan berlangsung selama lima tahun.

“Pengembangan EOR butuh waktu supaya diperoleh hasil yang sesuai dengan target. Semoga dengan adanya kerja sama ini nanti ke depannya bisa memberikan hasil yang optimal terhadap penambahan produk minyak Pertamina,” tambahnya.

VP of Daqing Oilfield Co., Ltd., CNPC Fang Jungling mengungkapkan, setelah lebih dari 60 tahun melakukan eksplorasi dan perkembangan, Daqing Oilfield telah menciptakan sejumlah teknologi. Sehingga diharapkan dengan teknologi ini, Daqing Oilfield mampu bersinergi dengan Pertamina untuk mencapai tujuan produksi 1 juta barrel minyak per hari pada 2030 mendatang.

“Kami ingin berbagi teknologi dan kemampuan untuk mendukung Indonesia mencapai tujuan menaikkan produksi migas dengan 1 juta barrel per hari pada tahun 2030. Kami percaya teknologi Daqing sangat sesuai dengan kebutuhan pengembangan minyak di Indonesia dan berharap akan mengembangkan nilai manfaat bersama,” tutupnya.