Sumbawa Barat,NTB,ruangenergi.com– Ada permintaan mendesak datang dari Presiden Joko Widodo kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara.
Perusahaan yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat itu didesak segera tuntaskan pembangunan smelter di pertengahan 2024 mendatang.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Kemudian Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Juga Sekretaris Militer Presiden Laksda TNI Hersan, Komandan Paspampres Mayjen TNI Rafael Granada Baay, serta Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
“Ini harus esuai dengan perencanaan dan selesai pertengahan tahun depan. Kita perkirakan pertengahan tahun depan sudah selesai,” kata Presiden Jokowi, usai meninjau proyek smelter PT AMNT, Selasa (20/6/2023).
Menurut Jokowi, seharusnya smelter besutan Amman Mineral sudah selesai di atas 50 persen. Ini berdasarkan perhitungan yang dilakukan Kementerian ESDM.
“Kita harapkan dengan selesainya smelter-smelter, yang juga ke (pemurnian) nikel, tembaga nanti selesai, bauxite selesai, timah sudah selesai, ini akan memberikan nilai tambah sebesar-besarnya ke dalam negeri, baik nilai ekspornya, juga membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya,” cetus Jokowi.
Presiden Jokowi mengaku sangat menghargai dan mengapresiasi pembangunan smelter PT AMNT. Dia mengingatkan, jika pengerjaan di lapangan sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat, mulai dari pekerjaan konstruksi dan persiapan pondasi berjalan lancar, Jokowi sangat optimis pertengahan 2024 smleter rampung.
“Nanti smelter ini nanti memiliki kapasitas kurang lebih 900 ribu ton, dan setelah itu kita harapkan menjadi katoda tembaga,” katanya.
Presiden Jokowi juga meminta agar turunan setelah menjadi katoda tembaga bisa menjadi produk industrialisasi di NTB.
“Sehingga (produk) turunan-turunan itu akan memberi nilai tambah dan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya,” harap Presiden Jokowi.