Pertamina dan GIZ Perkuat Kolaborasi Transisi Energi dan Pemberdayaan Komunitas

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Balikpapan, ruangenergi.com – PT Pertamina (Persero) menerima kunjungan delegasi Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ) IKI Just Energy Transition (JET) di Balikpapan, Kalimantan Timur. Kunjungan ini merupakan bagian dari program Pengembangan Kapasitas Internasional untuk Energi Transisi di Wilayah Batubara (International Capacity Development/ICDP for Coal Regions in Transition). Program ini merupakan penguatan kapasitas yang didukung oleh Pemerintah Jerman dan Uni Eropa untuk membantu wilayah penghasil batu bara bertransformasi menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan.

Vice President Investor Relations PT Pertamina (Persero) Juferson Victor Mangempis mengatakan, kunjungan ini mencerminkan kepercayaan mitra internasional terhadap strategi keberlanjutan Pertamina.

“Pertamina berkomitmen untuk menjalankan transisi energi yang berdampak nyata secara sosial, ekonomi, dan lingkungan,” ujar Juferson pada acara tersebut, di Balikpapan, Jumat, 17 Oktober 2025.

Juferson mengungkapkan, kunjungan ini memperkuat kerja sama antara Pertamina dan GIZ dalam mendorong transisi energi yang berkeadilan melalui pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik. Selain itu, Pertamina melalui Fungsi Investor Relations Pertamina dan GIZ menjajaki penguatan kerja sama dalam pengelolaan hibah untuk mendukung proyek transisi energi di lingkungan Pertamina Group. Forum ini membuka peluang kolaborasi di bidang energi bersih, penurunan emisi karbon, serta penguatan kapasitas komunitas.

Dalam kesempatan ini, Pertamina juga memaparkan perkembangan program Desa Energi Berdikari (DEB) yang telah menjangkau lebih dari 176 desa di Indonesia. Program DEB ini mendorong inovasi lokal seperti DEB Wisata Energi, DEB Ketahanan Pangan, serta DEB Pesisir Modern. Tujuannya, adalah menciptakan desa mandiri energi yang produktif dan berkelanjutan.

Delegasi juga mendapat paparan terkait Program CSR Kampung Baru Ilir Mandiri, Indah, dan Sejahtera (KALIANDRA), yang berfokus pada mitigasi bencana, pengelolaan limbah, dan penguatan ekonomi komunitas. Program ini berhasil mengelola 33,7 ton limbah organik per tahun, mengurangi penggunaan pupuk kimia, serta menurunkan emisi karbon hingga 15,9 ton CO₂ per tahun. Lebih dari 170 warga telah mengikuti pelatihan kompetensi bersertifikat nasional melalui program CSR ini.

Pertamina juga memaparkan implementasi Pembangkit Listrik Tenaga Solar (PLTS) berkapasitas 2,5 Megawatt Peak (MWp) di Refinery Unit V Balikpapan. PLTS yang mulai beroperasi sejak April 2025 ini menghasilkan 1.289 Megawatt per Jam (MWh) energi bersih per tahun dan menurunkan emisi karbon sebesar 1.053 ton CO₂, setara dengan penyerapan karbon lebih dari 48.000 pohon. Proyek ini menjadi studi pembelajaran bagi delegasi GIZ terkait penerapan energi surya di sektor industri energi.

Delegasi GIZ juga berkunjung ke DEB Waste to Energy for Community (Wasteco) di Manggar. Program ini mengubah limbah organik dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar menjadi biogas yang dimanfaatkan oleh lebih dari 300 rumah tangga dan 22 UMKM, di mana sebagian besar dikelola oleh perempuan. Melalui Wasteco masyarakat dapat melakukan penghematan biaya pengeluaran rumah tangga hingga Rp456 juta/tahun, menjadikannya solusi nyata transisi energi berbasis komunitas.

“Kunjungan ini menunjukkan pengakuan global atas inovasi energi dan tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) Pertamina. Pertamina membuka ruang kolaborasi agar transisi energi di Indonesia berlangsung inklusif dan berkeadilan,” jelas Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso

Dalam kesempatan tersebut, Ade Cahyat, Implementation Manager IKI JET, GIZ Indonesia/ASEAN, juga menyampaikan apresiasi atas diskusi dengan Tim Pertamina terkait pengembangan transisi energi di fasilitas Pertamina Balikpapan, serta kesempatan untuk mengunjungi Desa Energi Berdikari Pertamina dan melihat langsung implementasi partisipasi masyarakat dalam pengembangan energi terbarukan dan diversifikasi ekonomi.

Kunjungan diikuti oleh 45 peserta dari delapan negara, di antaranya dari Chile, Colombia, Mongolia, South Africa, Thailand, Vietnam, India dan Kazakhstan. Delegasi mempelajari strategi Pertamina dalam mengintegrasikan energi bersih dan tanggung jawab sosial ke dalam bisnis berkelanjutan.