Jakarta, ruangenergi.com- Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Drilling Service Indonesia Rian Dhanisaputra mengatakan, pihaknya menyadari saat ini industri minyak dan gas sedang bergairah melakukan pengeboran di lapangan-lapangan yang dikelola oleh masing-masing perusahaan migas di Indonesia.
Itu sebabnya, permintaan akan rig baik onshore maupun offshore sangat tinggi dan cenderung sulit mendapatkan. Ketersediaan rig menjadi issue dalam pengeboran migas di dunia, termasuk di Indonesia.
PDSI akan memanfaatkan momentum tingginya permintaan rigĀ dengan berinvestasi membuat rig di pabrikan yang dipilihnya.
“Demand rig dunia sedang tinggi-tingginya, tapi tetap ada risiko juga. Itu sebabnya, sejak 10 thn terakhir ini banyak dapat pelajaran berharga untuk bijak berinvestasi,” kata Rian dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Senin (29/04/2024), di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com, PDSI baru saja mendapatkan kontrak dari PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Kontrak meliputi jasa-jasa drilling selama 8 tahun, yang terdiri dari 4 unit Drilling Rig 550HP, 2 Unit Drilling Rig750 HP termasuk sumber daya terkait lainnya.
Hal tersebut dilakukan lewat penandatanganan kerja sama Integrated Drilling, Engineering, Supervisory and Services (IDESS) antara Pertamina Hulu Rokan (PHR) dengan Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024.
Kerja sama ini sebagai bagian dari upaya memberikan kinerja yang terbaik untuk kegiatan operasional PHR, khususnya pengeboran yang menjadi prioritas di Wilayah Kerja (WK) Rokan.