Pertamina EP Prabumulih Field Sabet 3 Platinum ENSIA 2025 atas Inovasi Lingkungan dan Sosial

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com – PT Pertamina EP Prabumulih Field kembali menorehkan prestasi gemilang dengan memborong tiga penghargaan platinum pada ajang Environmental & Social Innovation Award (ENSIA) 2025 di Jakarta, Selasa (16/9/2025). Penghargaan prestisius ini diterima Senior Manager Pertamina EP Prabumulih Field, Muhammad Luthfi Ferdiansyah didampingi Willem Komperi, selaku Superintendent HSSE Prabumulih Field.

Penghargaan ini diraih melalui tiga program unggulan yang mencerminkan konsistensi perusahaan dalam menghadirkan inovasi berkelanjutan di bidang lingkungan dan sosial. Pada kategori lingkungan, Pertamina EP Prabumulih Field meraih platinum melalui program Reengineering Drain System Struktur Beringin, sebuah inovasi yang lahir dari tantangan operasional di lapangan terkait pengelolaan air terproduksi.

Inovasi ini menjawab persoalan ketidaksempurnaan proses separasi minyak dan air yang sebelumnya menimbulkan Loss Production Opportunity (LPO). Melalui rekayasa ulang sistem perpipaan dan konfigurasi valve tanpa menambah fasilitas baru, beban air terproduksi berhasil ditekan dan menghasilkan peningkatan efisiensi energi untuk penghematan perusahaan.

Dua penghargaan platinum lainnya diperoleh pada kategori inovasi sosial. Program Mokusaku (Modal Kayu Sampah Berkurang) hadir sebagai solusi ramah lingkungan bagi petani karet di Sumatera Selatan dengan menggantikan cuka para yang merupakan bahan kimia berbahaya (B3) dengan koagulan organik hasil destilasi biomassa.

Inovasi ini tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lingkungan, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi lebih dari 100 petani rentan, termasuk perempuan kepala keluarga, lansia, dan penyandang disabilitas. Selain memperkuat praktik pertanian berkelanjutan, program ini juga membuka peluang ekonomi baru yang mendorong kemandirian masyarakat.

Sementara itu, program Padu Padan (Pengolahan Sampah Terpadu dan Berkelanjutan) mendapat apresiasi karena mampu mengintegrasikan pengelolaan sampah organik dan anorganik melalui konsep ekonomi sirkular. Program ini melahirkan berbagai inovasi, mulai dari palet plastik daur ulang residu, Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) dari limbah organik yang mendukung produktivitas pertanian, hingga Topi Pohon Karet dari plastik residu yang menggantikan plastik sekali pakai.

Selain menjaga lingkungan, Padu Padan juga menciptakan peluang pekerjaan langsung dan meningkatkan pendapatan bagi para anggota kelompok, khususnya kelompok Pusat Daur Ulang dan KWT Kemuning. Keberhasilan Padu Padan bahkan telah direplikasi di beberapa kabupaten/kota di Sumatera Selatan dengan dukungan pemerintah daerah dan multipihak, menjadikannya sebagai salah satu model kolaborasi pengelolaan sampah berbasis komunitas yang inspiratif.

Senior Manager Pertamina EP Prabumulih Field, Muhammad Luthfi Ferdiansyah, mengatakan capaian ini merupakan hasil sinergi antara perusahaan, mitra, dan masyarakat yang selalu menjadi bagian penting dalam setiap inovasi.

“Penghargaan ini adalah bukti bahwa operasi migas dapat berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Setiap inovasi yang kami lakukan berfokus pada menjaga keberlanjutan lingkungan, mendorong lahirnya solusi hijau yang berdampak luas, dan akhirnya memberi nilai tambah bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi. Capaian ini adalah hasil sinergi seluruh insan Pertamina EP Prabumulih Field bersama mitra dan masyarakat yang menjadi bagian dari perubahan,” ujarnya.

Dengan tiga penghargaan platinum ENSIA 2025, Pertamina EP Prabumulih Field menegaskan posisinya sebagai salah satu motor penggerak inovasi berkelanjutan di industri migas nasional. Ajang penghargaan yang digelar oleh PT Sucofindo ini menunjukkan bahwa keberhasilan Pertamina EP Prabumilih Field tidak hanya diukur dari capaian produksi energi, tetapi juga dari kontribusinya dalam menjaga lingkungan, memperkuat kolaborasi sosial, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan target pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) global.