Jakarta, ruangenergi.com- Sub holding Upstream PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berharap Kapal Riset Geomarin yang diaktivasi untuk melakukan survei seismik di Blok East Natuna, Kepulauan Riau, bisa lepas sandar dengan baik di saat cuaca membaik.
PHE berencana melakukan survei seismik di Blok East Natuna pada Agustus 2024. Saat ini, subholding upstream PT Pertamina (Persero) tersebut tengah mempersiapkan studi environmental baseline assessment (EBA) untuk nantinya digunakan sebagai input pengurusan izin lingkungan.
“Status Kegiatan EBA East Natuna, Tanggal 11 Maret 2024, posisi Vessel: KR Geomarin 3 standby di Pelabuhan Selat Lampa, kegiatan uji alat sampling Grab Sedimen & Water Sample. Rencana Selanjutnya: lepas Sandar dari Pelabuhan Selat Lampa, perjalanan menuju lokasi titik sampel ST-2, mengambil 15 Titik sampel,” kata Direktur Eksplorasi PHE Muharram Jaya Panguriseng dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Selasa (12/03/2024), di Jakarta.
Ombak di perairan Natuna, Kepulauan Riau masih tinggi, 1 hingga 1,5 Meter bahkan bisa mencapai 2 Meter, sangat riskan bagi kapal seismik bekerja di saat ombak tinggi.
Dalam catatan ruangenergi.com, blok East Natuna diperkirakan menyimpan sumber daya minyak mencapai 2,2 BBO dan gas sebesar 300 BSCF. Potensi sumber daya itu terbentang di atas luasan konsesi 10.484,39 kilometer persegi.
Pada Mei 2023, Kementerian ESDM resmi menetapkan anak usaha PHE, PT Pertamina East Natuna untuk mengelola Blok East Natuna lewat komitmen investasi awal sebesar US$13 juta atau setara Rp194,5 miliar (asumsi kurs Rp14.968 per dolar AS).