Lombok, NTB, ruangenergi.com- Sub holding Upstream PT Pertamina Hulu Energi (PHE) tetap melirik potensi-potensi minyak dan gas yang ada di negara Libya.
Pertamina selaku holding dari PHE, memang sudah ada blok migas di Libya.
Pertamina memiliki dua lapangan di Libya, yaitu Blok 17-3 Cekungan Sabratah (off shore) dan Blok 123-3 Cekungan Sirte (On Shore) yang kontraknya ditandatangani atas kesepakatan bersama antara Pertamina dan Pemerintah Libya sejak tahun 2005 lalu.
Operasi blok Sirt dan Sabrata yang dioperasikan Pertamina EP Libya Limited ini telah berhenti operasi sejak kerusuhan terjadi di Libya pada Februari 2011 lalu.
“Kita juga tetap melirik potensial migas yang ada di Libya. Eksplore the potential yang ada dimana pun ada potensi migas,” kata Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng dalam Media Gathering Subholding Upstream PHE, Selasa (06/02/2024), di Lombok, NTB.
Dalam catatan ruangenergi.com, Pertamina mengaku sudah mengeluarkan dana investasi hingga US$50 juta untuk kegiatan seismik.
Sementara untuk pengerjaan proyek di Libya, Pertamina sebelumnya mempekerjakan sebanyak 10 orang pegawai perusahaan ditambah dari masyarakat setempat.
Pertamina waktu itu, mengelola blok Sirt dan Sabrata di lepas pantai Libya melalui Pertamina E&P Libya Limited. Perusahaan ini mengeksplorasi dan memproduksi minyak dan gas di bawah Perjanjian Eksplorasi dan Produksi (EPSA) dengan National Oil Corporation (NOC).