Jakarta,ruangenergi.com-PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dari Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, terus meningkatkan efesiensi dalam melaksanakan kegiatan operasi migasnya. Salah satunya melalui Co-activity Anjungan, yaitu pekerjaan yang dilakukan secara bersamaan di dua sumur migas yang berbeda sehingga dapat menghemat waktu operasi.
Metode ini sudah dilakukan sejak Oktober 2021 di sumur-sumur baru Lapangan Peciko, Manifold Working Platform – C (anjungan MWPC). Dengan metode ini, PHM mampu menekan biaya operasi, lebih cepat dalam memproduksikan sumur baru, dan lebih aman dalam bekerja dengan lebih singkatnya waktu operasi.
Di sisi lain,Perwira PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), bagian dari Regional Kalimantan Subholding Upstream yang melakukan seremoni Sail Away (melayarkan ke laut) Top Side (anjungan) WPS3 dan WPN 4 proyek Jumelai, North Sisi dan North Nubi (JSN) pada 4 November 2021 di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.
Kolaborasi PHM bersama PT Meindo Elang Indah ini diawali dengan pemotongan baja pertama (first cut of steel) di September lalu. Saat ini 3 buah jacket telah terpasang di Lapangan South Mahakam dan Sisi Nubi.
Anjungan WPN4 dan WPS3 akan menempuh perjalanan laut dari Bintan menuju perairan Kalimantan Timur yang diperkiraan memakan waktu sekitar 15 hari. Kedua anjungan lepas pantai WPN4 dan WPS3 akan melengkapi pengembangan Proyek JSN di Wilayah Kerja Mahakam.
Proyek yang masih berlangsung di tengah pandemi COVID- 19 ini dijalankan dengan tetap mengutamakan keselamatan dalam bekerja, mengedepankan pendayagunaan kapasitas nasional melalui penggunaan pipa penyalur dan valve produksi dalam negeri, serta telah mencapai lebih dari 3 juta jam kerja selamat tanpa Lost Time Injury (LTI).