Pertamina NRE & Filipina Buka Era Baru PLTS dengan Baterai Raksasa

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Batangas, Filipina, ruangenergi.com– Filipina mencatat sejarah baru dalam transisi energi bersih. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 197 megawatt peak (MWp) dengan dukungan battery energy storage system (BESS) 320 megawatt hour (MWh) resmi beroperasi di Provinsi Batangas. Proyek ini dijalankan Citicore Renewable Energy Corporation (CREC), perusahaan energi terbarukan yang sebagian sahamnya dimiliki Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE).

Peresmian berlangsung pada Senin (15/9), dipimpin langsung oleh Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr. PLTS ini dibangun di dua titik: Lumbangan (125 MWp) dan Luntal (72 MWp). Kehadiran BESS menjadikan fasilitas ini sebagai PLTS hibrida sekaligus baseload pertama di Filipina—artinya, listrik bersih bisa mengalir stabil 24 jam penuh, 7 hari seminggu.

“Ini adalah milestone penting, tidak hanya bagi Filipina tetapi juga Pertamina NRE. Sebagai pemegang saham CREC, kami bangga capaian ini memperkuat portofolio energi terbarukan kami. CREC menargetkan penambahan kapasitas 1 GW per tahun dalam lima tahun ke depan,” ungkap CEO Pertamina NRE, John Anis.

Presiden Marcos Jr. pun memberi apresiasi dan mendorong CREC konsisten menuntaskan target tersebut. Menurutnya, teknologi penyimpanan energi berskala besar yang diterapkan di Batangas bisa menjadi inspirasi bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia, untuk mengatasi tantangan intermitensi energi terbarukan.

Tak hanya berkontribusi pada transisi energi, kinerja bisnis CREC juga tengah melesat. Pada semester I-2025, perusahaan mencatat pendapatan ₱2,66 miliar (USD 134 juta), dengan laba bersih tumbuh 38% menjadi ₱630 juta (USD 32 juta). Sahamnya ikut melesat, naik 32% sejak awal tahun.

Dari sisi lingkungan, PLTS Batangas diperkirakan menekan emisi karbon hingga 265.933 ton CO₂e per tahun. Jika disetarakan, dampaknya seperti menanam lebih dari 12 juta pohon. Selain itu, fasilitas ini mampu memasok listrik bersih untuk sekitar 158.300 rumah tangga.

Langkah besar di Batangas ini menegaskan ambisi Pertamina NRE bersama mitra regionalnya untuk mempercepat peralihan energi di Asia Tenggara, sekaligus menjadikan Filipina sebagai salah satu pionir energi bersih di kawasan.