Pertamina Pertimbangkan Pembelian LNG dari Mozambique

Jakarta, Ruangenergi.comPT Pertamina (Persero) mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pertimbangan dengan beberapa Liquified Natural Gas (LNG) supplier global, untuk melakukan pembelian gas dari Mozambique (MzLNG1).

Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati, memaparkan bahwa LNG Mozambique merupakan salah satu upaya Pertamina untuk memenuhi target onstream proyek RDMP (Refinery Development Master Plan) dan GRR (Grass Root Refinery,) yang merupakan Produk Strategis Nasional (PSN), Selasa, 09/02, di Ruang Sidang Komisi VII DPR, Jakarta.

Adapun supplier global LNG yaitu (Petronas, Qatargas, BP, Total, Mozambique).

Nicke menambahkan, dimana setelah dilakukannya evaluasi, maka selanjutnya akan dilakukan pembelian LNG dari Mozambique (MzLNG1) dengan beberapa pertimbangan, di antaranya :

“Pertama, harga kontrak MzLNG1 merupakan harga yang kompetitif untuk kontrak jangka panjang apabila dibandingkan harga recent deals pada periode yang sama termasuk jika dibandingkan dengan harga kontrak LNG domestik (DES),” kata Nicke.

Nicke menyebutkan bahwa Pertamina mendapatkan proteksi harga yang kompetitif saat terjadi defisit di pasar LNG Global.

“Kedua, fleksibilitas yang menguntungkan Pertamina dalam LNG SPA (Sales Purchase Agreement),” imbuhnya.

“Ketiga, Pertamina mendapatkan jaminan security of supply dalam jangka panjang. Di mana Mozambique LNG Area 1 block memiliki 75 Tcf recoverable gas resources,” sambung Nicke.

“Keempat, peluang kerja sama bisnis dalam value chain seperti technical service, investasi kapal, dan participating interest investasi hulu atau infrastruktur,” tukasnya.

Nicke melanjutkan, sehubungan kondisi terkini yang dipengaruhi oleh dampak Pandemi Covid-19, Pertamina masih melakukan kajian lebih lanjut tentang opsi-opsi kebijakan korporasi yang akan dilakukan selanjutnya terkait perjanjian LNG SPA yang telah ditandatangani pada tanggal 13 Februari 2019 lalu untuk pembelian LNG dengan volume sebesar 1 MTPA Delivery ex-ship (DES) dalam periode 20 tahun dimulai pada tahun 2024/2025.

Resume Term and Condition LNG SPA Pertamina – Mozambique LNG1. Penjual Mozambique LNG1 Company Pte. Ltd. Pembeli PT Pertamina.

Sumber LNG berasal dari Mozambique Area 1 Project (Afrika), telah melakukan signed Contract Date pada13 Februari 2019 lalu, dengan jumlah volume kontrak 1 juta ton per tahun (sekitar 17 kargo/tahun).

Terms Delivery Delivery ex-ship (DES), untuk Periode Kontrak 20 tahun (diperkirakan mulai akhir 2024 atau awal 2025).

Sebagaimana diketahui, pada 2013 silam Pertamina dan Mozambique telah melakukan negosiasi membicarakan terkait potensi supply LNG.

Kemudian pada 2014 silam, juga telah dilaksanakannya Head of Agreement (HoA) untuk Periode Kontrak 20 tahun harga DES 13.5% JCC.

Lalu, pada 2017 kembali melalui renegosiasi, yang mana kedua pihak mulai melakukan pembicaraan untuk melakukan addendum SPA karena perubahan kondisi pasar.

Selanjutnya pada 2018 melakukan SPA Finalisasi, HoA  LNG Pertamina Mozambique dengan jangka waktu 6 Juli – 31 Desember 2018.

Puncaknya pada 2019 SPA Signed, di mana LNG  SPA ditandatangani pada 13 Febuari 2019.

Anggota komisi VII DPR

Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR-RI, Sartono, menyampaikan terima kasih kepada Pertamina atas langkah yang diambil perseroan terhadap pertimbangan pembelian LNG dari Mozambique tersebut.

“Saya terima kasih kepada Ibu Dirut Pertamina (Nicke Widyawati) atas pertimbangan pembelian LNG dari Mozambique,” katanya.

“Yang ingin saya sampaikan sejauh mana gugatan yang dilayangkan dari Anadarco Petroleum Corporation tentang kontrak LNG itu? Lalu, pembatalan kontrak dari Mozambique sampai dimana, kira-kira kalau itu terjadi berapa kerugian yang akan ditanggung Pertamina? Lalu apakah melibatkan semua pihak SKK Migas dan Pemerintah?” tanya Sartono.

Secara interaktif, Dirut Pertamina menjawab, ini murni Business to Business (B to B), akan tetapi dasar perencanaan dari Pertamina ini adalah me-river ke neraca gas nasional.

“Karena dilihat ada kekurangan di 2025, maka dilakukanlah corporate action ini. Saya juga ingin menyampaikan bahwa gugatan (Anadarco Petroleum Corporation) itu tidak ada, karena kontrak efektif nanti di 2025,” jelas Nicke.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *