Jakarta,ruangenergi.com-PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)melaporkan ke otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) penjelasan atas perubahan lebih dari 20% pada pos jumlah aset dan liabilitas atas untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2021.
Dalam keterbukaan informasi di BEI, Merdeka melaporkan jumlah aset perseroan per 30 September 2022 mengalami kenaika sebesar 197% dengan jumlah sebesar AS$3.573.024.291 dibandingkan dengan laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 202 sebesar AS$1.278.592.659. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan pada pos asset tetap sebesar AS$800.062.214, properti pertambangan sebesar AS$517.589.995, goodwill sebesar AS$232.321.203, aset eksplorasi dan evaluasi sebesar AS$192.922.758 dan uang muka dan biaya dibayar dimuka AS$123.279.567.
Adapun penyebab peningkatan signifikan atas aset-aset tersebut terutama disebabkan oleh adanya akuisisi PT Merdeka Battery Materials dan PT Andalan Bersama Investama sehingga memberikan kontribusi penambahan aset-aset baru.
Jumlah liabilitas perseroan per 30 September 2022 mengalami kenaikan sebesar 212,1% dengan jumlah sebesar AS$1.57.291.879 dibandingkan dengan laporan keuangan konsolidasikan per 31 Desember 2021 sebesar AS$499.182.362.
“Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan utang obligasi sebesar AS$546.531.542 yang berdasarkan penerbitan obligasi berkelanjutan III tahap 1 tahun 2022, obligasi berkelanjutan III tahap II tahun 2022, dan obligasi berkelanjutan III tahap III tahun 2022, kenaikan pada pos pinjaman dan fasiltas kredit bank sebesar AS$203.397.617, kenaikan utang usaha sebsar AS$92.569.469, serta kenaikan utang lain-lain sebesar AS$50.637.926 yang berasal dari akuisisi entitas anak baru,” demikian isi surat keterbukaan info yang ditandantangani David Thimas Fowler, Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk, Senin (19/12/2022) di Jakarta.













