Batam, ruangenergi.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan pengadaan rig untuk pengeboran migas sudah tidak lagi menjadi kendala. Dulu, menjadi problem karena kekurangan pengadaan rig. Kini, sudah mulai banyak pemasok rig meski banyak yang datang dari luar negeri.
Hanya saja, yang menjadi kendala dalam pengeboran sumur migas di Indonesia, lebih kepada masalah dalam pengadaan lahan.
“Rig sekarang sudah tidak kalau dulu kan problem karena kekurangan. Sekarang sudah mulai banyak pelaku. meskipun banyak rig yang datang dari luar negeri, tapi ini kan kebutuhan, jadi terpaksa kita pasok. Jadi posisi sekarang untuk rig sudah cukup ya.Sekarang yang kita hadapi di dalam pengeboran sumur ini adalah lahan. Jadi, pembebasan lahan, karena di Rokan itu kalau dulu kan lahan-lahan sudah certificate, lahan-lahan yang sudah dikuasai oleh PHE. Sekarang masuk ke lahan-lahan yang dia milik negara sebenarnya, tetapi ditempati oleh penduduk. Ini yang proses pembebasannya perlu waktu untuk negosiasi segala macem dengan masyarakat. Perlu sosialisasi, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto kepada wartawan di sela-sela pembukaan acara Pre IOG SCM & NCB Summit 2024 , Rabu, (2/7/2024),di Batam,Kepulauan Riau.
Dwi berpesan kepada Pertamina dan para pengusaha rig untuk segera berinvestasi membeli rig. Agar ke depan nanti tidak sulit mendapatkan rig bagi pengeboran.
“Rig so far oke. Tapi selalu saya imbau kepada Pertamina maupun pemain … please investasi. kalau sekarang oke …,” tegas Dwi dengan semangat.
(Laporan kontributor: Rendy M Saputra)
