Pesan Tutuka ke PHE OSES: Buat Sesingkat Mungkin Planned Shutdown

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Kepulauan Seribu,Jakarta,ruangenergi.com-Kementerian ESDM melalui Ditjen Migas mendukung perbaikan dan penggantian pada Instalasi Migas yang rusak atau memiliki risiko tinggi, namun yang perlu diperhatikan adalah agar tidak terjadi penurunan produksi migas yang signifikan pada saat perbaikan dan penggantian tersebut.

Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji melakukan Management Walkthrough (MWT) ke Fasilitas Gas Processing Plant dan Pembangkit Listrik PHE OSES di Pulau Pabelokan, Jakarta, Jumat (18/8/2023).

Dalam kunjungan tersebut, dilakukan patroli udara mengelilingi Wilayah Kerja PHE OSES (Cinta dan Rama Complex Platform), mulai dari Kepulauan Seribu, Jakarta hingga lepas Pantai Provinsi Lampung, dan berakhir di Pulau Pabelokan.

Kegiatan MWT ini bertujuan untuk mengetahui secara langsung kendala-kendala di lapangan, sehingga kemudian dapat dicarikan solusi bersama.

Tutuka berpesan agar PHE OSES berpikir lebih dari biasanya dan tidak biasa.

“Agar pada saat proses perbaikan tidak terjadi penurunan produksi migas yang signifikan. Selain itu, diupayakan agar waktu Planned Shutdown dibuat sesingkat mungkin,” kata Tutuka dikutip dari instagram@halomigas

Wilayah Kerja Migas OSES merupakan wilayah kerja alih kelola akibat berakhirnya kontrak kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan CNOOC Limited.  Pertamina melalui PHE OSES mulai mengelola wilayah kerja tersebut pada tahun 2018.

Fasilitas instalasi migas pada WK OSES 57% berusia di atas 30 tahun, sehingga instalasi Migas PHE OSES tidak dalam kondisi yang baik pada saat aset diserahterimakan dari operator Migas sebelumnya ke PHE OSES pada tahun 2018.

Hal tersebut membuat PHE OSES harus melakukan perbaikan dan penggantian besar-besaran yang mengharuskan instalasi migas berhenti sementara (Planned Shutdown).