Jabung,Jambi,ruangenergi.com-Sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang berada di bawah pengawasan dan pengendalian SKK Migas, PetroChina mengoperasikan Wilayah Kerja Jabung di Provinsi Jambi selama 24 jam dengan para pekerja lapangan sebagai tulang punggung kegiatan ini.
Produksi minyak dan gas yang berlangsung sepanjang waktu tentu membutuhkan pengawasan dan pengelolaan selama 24 jam.
“Seluruh pekerja lapangan di Wilayah Kerja Jabung bekerja berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 4 tahun 2014 tentang Waktu Kerja dan Waktu Istirahat pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi,” dikutip dari instagram@petrochina_id.
PetroChina memastikan delapan pekerja yang terlibat kecelakaan kerja di area NEB#9 di Betara, Tanjung Jabung Barat, Jambi, pada Minggu (18/12) pukul 01.45 WIB sedang dalam periode tugas (standby) sesuai dengan jadwal.
Kecelakaan kerja di area NEB#9 terjadi saat para pekerja telah selesai melakukan perbaikan kebocoran pipa gas yang menghubungkan sumur West Betara dengan Betara Gas Plant (BGP). Kebocoran harus segera ditangani jam berapapun demi menjaga keamanan di sekitar area mencegah kemungkinan production loss (kehilangan produksi).
Dari delapan pekerja yang terluka, enam di antaranya dievakuasi ke Jakarta sejak Senin (19/12) untuk menerima perawatan intensif. Dua pekerja, Kastalani dan Randi Afrianto, meninggal dunia setelah dirawat selama beberapa hari di Jakarta. Kondisi pekerja lain yang dirawat di rumah sakit yang sama berangsur membaik. Dua orang pekerja lainnya dirawat di rumah sakit di Jambi dan saat ini telah diizinkan melanjutkan perawatan jalan.
Sampai dengan saat ini, investigasi internal mengenai kecelakaan kerja di area NEB#9 masih berlangsung.