PGN Gaspol Turunkan Emisi, Capai Target Dekarbonisasi Lebih Cepat!

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas Pertamina, tak main-main dengan komitmennya mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060. Buktinya? Realisasi penurunan emisi mereka melonjak drastis, bahkan sudah melampaui target perusahaan!

Data terbaru menunjukkan lonjakan yang mengesankan:

* 2023: PGN berhasil menurunkan emisi sebesar 598,39 ton CO₂e.

* 2024: Angka ini meningkat signifikan menjadi 29.722 ton CO₂e.

* Hingga Agustus 2025: Penurunan emisi telah mencapai 24.861 ton CO₂e, menembus target komitmen hingga 19,7% lebih cepat dari jadwal, dan diprediksi akan terus bertambah hingga akhir tahun.

Pencapaian luar biasa ini bukan kebetulan. Ini adalah hasil dari keseriusan PGN dalam upaya dekarbonisasi dan memperkuat perannya sebagai penyedia energi transisi. Strategi yang dijalankan PGN, mulai dari efisiensi operasional, optimalisasi gas bumi, hingga inisiatif energi bersih, terbukti efektif.

“Realisasi penurunan emisi PGN yang melampaui target menunjukkan bahwa langkah strategis perusahaan terbukti memberikan dampak langsung terhadap pencapaian dekarbonisasi Pertamina Group,” tegas Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Mirza Mahendra, pada 7 Oktober 2025.

Gas Bumi dan Biomethane Jadi Kunci Utama

Komoditas utama PGN, gas bumi, memainkan peran penting dalam ‘memangkas’ emisi. Gas bumi dikenal sebagai energi yang jauh lebih bersih dibandingkan energi fosil lainnya. PGN memaksimalkan perannya sebagai energi transisi menuju masa depan yang lebih hijau melalui:Program Jaringan Gas Rumah Tangga (Jargas). Perluasan Bahan Bakar Gas (BBG) dan infrastruktur beyond pipeline. Pengembangan Biomethane dari limbah organik.

Yang paling menarik adalah proyek biomethane. Ini adalah inisiatif cerdas PGN yang menyinergikan transformasi energi, pangan, dan air.

“Melalui proyek ini, PGN memanfaatkan limbah agrikultur seperti dari sawit, jerami, dan kotoran hewan, yang kemudian dijadikan biogas. Setelahnya, biomethane diinjeksi ke dalam jaringan pipa gas bumi eksisting,” jelas Mirza.

Proyek biomethane ini tidak hanya berpotensi mendorong penurunan emisi, tetapi juga mendukung ekonomi sirkular dan pengelolaan limbah organik. Harapannya, biomethane bisa menjadi alternatif energi hijau yang berkelanjutan bagi konsumen.

PGN berkomitmen untuk terus mengembangkan berbagai inisiatif yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), tidak hanya fokus pada perubahan iklim, tetapi juga pada seluruh aspek pengelolaan Environmental, Social, and Governance (ESG).